Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) memperkirakan modal asing akan terus mengalir ke Indonesia dan bahkan meningkat mencapai 19,1 miliar dolar AS pada 2021 atau melonjak dibandingkan 2020 mencapai 11 miliar dolar AS.
“Indonesia termasuk salah satu yang menjadi tujuan utama investasi portofolio global,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo ketika mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur BI periode Januari di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, beberapa faktor yang mendorong aliran modal asing dalam bentuk investasi ke negara berkembang, termasuk Indonesia itu, di antaranya karena membaiknya perekonomian global terutama dimulainya proses vaksinasi COVID-19.
Kemudian, lanjut dia, berlanjutnya stimulus fiskal dan moneter yang diambil banyak negara termasuk tren suku bunga rendah mendorong likuiditas global yang meningkat.
Tak hanya itu, dilantiknya Joe Biden menjadi Presiden Amerika Serikat ke-46 juga turut memberi angin segar terhadap perekonomian global khususnya pasar keuangan dunia.
Setelah dilantik pada Rabu (20/01) waktu AS, Perry Warjiyo menyebut pasar keuangan global yang sebelumnya mengalami tekanan, kini mulai mengalami perkembangan positif dan imbal hasil surat berharga AS juga menurun.
“Kami merasa optimis kondisi pasar keuangan global kondusif, aliran modal asing ke negara berkembang meningkat, dan Indonesia beruntung termasuk salah satu tujuan utama investasi portofolio,” ucapnya.
Sementara itu memasuki awal tahun 2021, aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik terus berlanjut dan mencapai 5,1 miliar dolar AS per 19 Januari 2021, termasuk penerbitan obligasi global oleh pemerintah.
BI mecatat aliran investasi portofolio sebesar 2,1 miliar dolar AS pada triwulan IV 2020, berbalik arah dari triwulan sebelumnya yang mencatat dana asing keluar sebesar 1,7 miliar dolar AS.
Baca juga: Jabar peringkat pertama realisasi penanaman modal asing
Baca juga: Penanaman modal asing dominasi investasi tahun 2019 di Karawang