Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Cianjur, Jawa Barat, mencatat sejumlah pegawai Bank BJB Cianjur terkonfirmasi COVID-19 sehingga pihak managemen memberlakukan Work From Home bagi sebagian karyawan guna memutus rantai penyebaran dan pelayanan tatap muka terhadap nasabah dibatasi.
"Gugus tugas mengonfirmasi ada pegawai Bank BJB Cabang Cianjur yang positif COVID-19, untuk saat ini yang tercatat baru satu orang dan langsung menjalani isolasi," kata Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur, dr Yusman Faisal di Cianjur Selasa.
Pihaknya terus melakukan pendataan untuk memastikan berapa orang pegawai bank yang terpapar virus berbahaya karena selama ini pihaknya cukup kesulitan untuk mendapatkan informasi pegawai bank mana saja yang terpapar karena pihak bank langsung bekerja sama dengan BUMN farmasi.
Satu laporan yang baru masuk dari Puskesmas Cianjur, sehingga pihaknya akan mengonfirmasikan puskesmas lainnya guna memastikan berapa banyak pegawai Bank BJB yang positif COVID-19 dan pegawai bank lainnya, agar pihaknya dapat melakukan penelusuran cepat sebagai upaya memutus rantai penyebaran yang terjadi secara sporadis.
"Kami cukup kesulitan mendapatkan informasi pegawai bank yang terkonfirmasi positif karena sebagian besar langsung bekerja sama dengan BUMN farmasi. Laporan dari pihak bank atau managemen sampai saat ini jarang masuk, sehingga kami sulit untuk melacak," katanya.
Untuk kasus BJB, tambah dia, pihaknya telah berkordinasi agar pihak bank membatasi kegiatan guna memutus rantai penyebaran dan melakukan tes cepat dan usap terhadap seluruh karyawan untuk memastikan kondisi kesehatannya masing-masing.
Kepala Cabang Bank BJB Cianjur Arris Mirawan mengatakan pihaknya langsung membatasi kegiatan di kantor dan memberlakukan WFH bagi seluruh karyawan, sistem kerja diberlakukan hanya sebagian dari jumlah total karyawan dan bagi yang masuk kantor terjadwal.
"Sejak ada yang terkonfirmasi positif, kami langsung memberlakukan WFH untuk sebagian karyawan. Hanya setengah dari jumlah total karyawan yang bisa masuk kantor, sedangkan sebagian lainnya bekerja di rumah. Untuk pelayanan tatap muka dengan nasabah dibatasi," katanya.
Saat ini untuk pelayanan perbankan dioptimalkan pelayanan secara online untuk mencegah penyebaran COVID-19, terutama untuk nasabah ASN dari lingkungan peemerintah daerah diberlakukan aplikasi khusus yang sudah terbiasa dipakai selama ini.
Baca juga: Rumah makan di Puncak Bogor terbakar, empat pegawai terluka
Baca juga: Seluruh pegawai Disdukcapil Garut jalani tes usap setelah muncul kasus COVID-19