ANTARA Foto Jawa Barat menggelar diskusi foto jurnalistik dengan tema "Fenomena Viral Terhadap Jurnalisme Saat Ini" dalam rangkaian gelaran pameran foto bertajuk ARKE Kilas Balik Jawa Barat 2019-2020 di aula Kalpa Tree Dine & Chill, Jalan Kiputih, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa.
Diskusi tersebut diisi oleh tiga pembicara di antaranya Pewarta Foto Reuters Beawiharta, Pewarta Foto Getty Images Ulet Ifansasti, dan Redaktur Pelaksana Ayobandung.com Tri Joko Her Riadi. Mereka menyampaikan berbagai pandangannya terhadap adanya fenomena viral yang berkaitan dengan kegiatan jurnalistik.
"Fenomena viral bisa jadi trigger (pemantik), untuk kita sebagai wartawan, bisa lebih luas membahasnya, bisa dikawal terus, meskipun di media sosial sudah mulai gak ramai lagi," kata Ulet.
Meskipun dari tingkat kecepatan informasi, media sosial saat ini terkadang bisa mengalahkan media massa apabila ada peristiwa penting seperti bencana ataupun hal lainnya.
Namun, Tri Joko mengatakan fenomena tersebut bisa memantik pewarta untuk menggali lebih dalam lagi hal dibalik sebuah peristiwa. Maka dari itu kerja jurnalistik masih menjadi penting untuk masyarakat.
Menurutnya, setiap orang di era kecanggihan teknologi informasi ini memiliki kemampuan setiap saat sebagai produsen informasi hingga adanya fenomena viral. Bahkan, kata dia, sekarang media tergantung terhadap hal yang viral.
"Boleh saja siapapun lebih cepat melaporkan peristiwa longsor, tapi tidak semua orang memiliki komitmen untuk menelisik bahwa misalnya ada pembangunan di atas sana, keunggulan jurnalisme itu di sana," kata Tri Joko.
Sementara itu, Beawiharta mengatakan mengatakan kerja jurnalistik masih mampu hidup di era media sosial ini. Karena menurutnya warganet tidak mampu bercerita dengan kaidah jurnalistik seperti yang pewarta lakukan.
"Kemampuan itu yang menjadikan wartawan penting hingga jurnalistik masih mampu tetap hidup di era media sosial ini," kata Beawiharta.
Sementara itu, Beawiharta mengatakan mengatakan kerja jurnalistik masih mampu hidup di era media sosial ini. Karena menurutnya warganet tidak mampu bercerita dengan kaidah jurnalistik seperti yang pewarta lakukan.
"Kemampuan itu yang menjadikan wartawan penting hingga jurnalistik masih mampu tetap hidup di era media sosial ini," kata Beawiharta.