Bogor (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) menambah lagi jumlah profesor riset dengan dikukuhkannya empat profesor riset oleh Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), sehingga Kementan saat ini memiliki sebanyak 150 profesor riset.
Pengukuhan empat profesor riset ini dilaksanakan secara virtual di Auditorium Puslitbang Perkebunan Kementerian Pertanian, di Kota Bogor, Senin. Hadir pada kegiatan tersebut antara lain, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, serta para pejabat di lingkungan Kementerian Pertanian.
Keempat profesor riset yang dikukuhkan adalah, pertama, profesor riset bidang ekonomi pertanian, yakni Prof (Riset) Dr Ir Erwidodo, menyampaikan orasi ilmiah bertajuk "Reorientasi arah dan strategi menuju ketahanan pangan berkemandirian dan berdaya saing di era pasar global".
Kedua, profesor riset bidang pemuliaan dan genetika tanaman yakni Prof (Riset) Dr Ir Muhammad Sabran, menyampaikan orasi ilmiah bertajuk "digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya genetika tanaman".
Ketiga, profesor riset bidang ilmu tanah, agroklimatologi, dan hidrologi yakni, Prof (Riset) Dr Ir Mukhlis, menyampaikan orasi ilmiah bertajuk "Inovasi teknologi pupuk hayati mendukung pengembangan lahan rawa sebagai lumbung pangan".
Keempat, profesor riset bidang budidaya tanaman yakni, Prof (Riset) Dr Ir Djayadi menyampaikan orasi ilmiah bertajuk "inovasi teknologi budaya terpadu untuk peningkatan daya saing dan keberlanjutan usaha tani tembakau".
Keempat profesor riset tersebut tercatat sebagai profesor riset Kementerian Pertanian urutan ke 147, 148, 149, dan 150.
Usai menyampaikan orasi ilmiahnya masing-masing, keempat profesor riset tersebut diminta berdiri di bagian depan bersama istri masing-masing dan dilakukan foto bersama.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, memberikan ucapan selamat kepada empat profesor riset yang baru dikukuhkan.
"Saya mengucapkan selamat kepada keempat profesor riset. Mari kita berjalan bersama. Dengan adanya tambahan profesor riset, maka Badan Litbang Pertanian akan semakin kuat lagi melakukan riset-riset pertanian untuk mencari inovasi baru," katanya.
Syahrul Yasin Limpo juga menyatakan, ilmu yang dimiliki profesor riset yang baru dilantik adalah adalah ilmu yang ditunggu oleh masyarakat untuk diterapkan dan bermanfaat bagi masyarakat.
Baca juga: Pemkab Purwakarta minta dukungan Kementan pengembangan bawang merah
Baca juga: Kementan siapkan pertanian modern melalui pola "smart green house"
Baca juga: Kementan luncurkan SISCrop 1.0 guna monitoring tanaman padi