Bekasi, 4/4 (ANTARA) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, memastikan proyek Pengelolaan Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Bantar Gebang akan beroperasi pada bulan April 2010.
"Semua perangkat instalasi mesin saat ini sudah siap dan tinggal menunggu penetapan tanggal dan penyesuaian jadwal Gubenur Jawa Barat, Gubernur DKI, dan Menteri Lingkungan Hidup," kata Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad kepada ANTARA di Bekasi, Minggu.
Menurutnya, proyek dengan nilai investasi Rp700 miliar tersebut akan menggunakan teknologi pengolahan sampah yang modern seperti sistem Landfill Gasification, Thermal Process Gasification, dan Anaerobic Digestion.
Sistem Landfill Gasification, kata dia, mampu menghasilkan listrik sebesar 26 MW. Saat ini, PT Navigat Organic Energy Indonesia sebagai penyedia teknologi pengolahan sampah PLTSa Bantar Gebang baru mengoperasionalkan zona I dan II dengan jumlah sumur sebanyak 59 titik. Gas metan dari dua zona tersebut akan menggerakkan dua mesin pembangkit listrik berkapasitas masing-masing 1 MW.
Setelah itu, sistem Thermal Process Gasification, yaitu mengolah sampah organik kering dengan cara Pyrolysis atau pemanasan dalam ruang tertutup atau hampa udara. Potensi gas yang dihasilkan dari teknologi ini mencapai 7 MW.
Sementara teknologi ketiga yang digunakan adalah Anaerobic Digestion, yaitu pemilahan sampah organik basah untuk diproses secara biologi lalu difermentasi untuk menghasilkan gas. Listrik yang bisa dihasilkan dari teknologi ini mencapai 5 MW.
"Sehingga ke depan, secara keseluruhan TPST Bantar Gebang ini akan bisa menghasilkan listrik 26 MW," ujarnya.
Dikatakan Mochtar, pihak pengelola sudah memesan dua mesin pembangkit produksi "Generator Electrik" dari Jerman yang akan didatangkan secara bertahap, sehingga sampai dengan akhir tahun akan ada enam unit mesin yang mampu menghasilkan listrik 8 MW.
"Sehingga total listrik yang akan dihasilkan menggunakan teknologi tersebut ditargetkan sebesar 12 MW pada tahun 2010 ini melalui sampah yang berasal dari DKI Jakarta dan sekitarnya sebanyak 4.000 hingga 6.000 ton per hari," katanya.
Kepastian pengoperasian PLTSa tersebut juga dibenarkan oleh Presiden Direktur PT Navigat Organic Energy Indonesia, Agus N Santosa.
"Secara teknis sudah tidak ada lagi masalah dengan PLTSa Bantar Gebang. Namun, kami masih menunggu pemberitahuan hari peresmian dari Pemerintah Kota Bekasi," ujarnya.
Acara peresmian tersebut, kata dia, direncanakan dihadiri oleh Direktur Utama PLN Dahlan Iskan dan sejumlah pejabat penting lainnya. "Saat ini sudah tidak ada masalah teknis lagi yang akan mengganggu jadwal peresmian PLTSa," katanya.
Andi Firdaus