Sydney (ANTARA) - Pengujian awal calon vaksin COVID-19 yang dikembangkan salah satu universitas Australia dan CSL tampaknya aman dan menghasilkan respons antibodi, menurut Menteri Kesehatan Greg Hunt pada Jumat.
Perusahaan farmasi sedang berlomba mengembangkan pengobatan ampuh melawan virus di tengah lonjakan kasus COVID-19, yang menelan lebih dari satu juta nyawa sekaligus melumpuhkan ekonomi dunia.
Sejumlah calon vaksin, termasuk buatan Pfizer dan AstraZeneca diperkirakan bakal segera mengumumkan hasil uji tahap akhir.
Pfizer awal pekan ini mengklaim bahwa vaksin COVID-19 eksperimental buatannya lebih dari 90 persen efektif berdasarkan hasil uji klinis awal.
Sementara vaksin lainnya, yang dikerjakan oleh Universitas Queensland dan CSL kini akan memulai uji klinis tahap akhir, kata Hunt.
"Vaksin tersebut terbukti aman melewati uji klinis tahap I dan terlihat menghasilkan respons antibodi yang positif," kata Hunt kepada awak media di Quuensland.
"Efektif. Terutama pada orang tua, dan itu merupakan hasil yang sangat penting, mengingat kerentanan global COVID-19 terhadap orang tua di seluruh dunia."
Jika lolos uji coba, Hunt mengatakan vaksin COVID-19 siap didistribusikan pada kuartal tiga 2021.
Australia menyepakati kontrak pembelian 51 juta dosis calon vaksin yang dikembangkan Universitas Quuensland. Pihaknya juga akan mendatangkan vaksin AstraZeneca jika berhasil melalui uji tahap akhir.
Sumber: Reuters
Baca juga: Riset: Virus corona dapat bertahan di uang kertas sampai 28 hari
Baca juga: Victoria Australia laporkan kematian COVID-19 ke-800
Baca juga: Negara bagian Victoria wajibkan uji COVID-19 bagi pelancong
Calon vaksin corona Australia hasilkan respons antibodi tahap awal
Jumat, 13 November 2020 12:36 WIB