Cianjur (ANTARA) - Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziah menyerahkan bantuan program jaring pengaman sosial padat karya sanitasi lingkungan untuk 37 titik desa di Cianjur, Jawa Barat, sebagai upaya pemerintah pusat untuk membantu warga yang kehilangan pendapatan atau pekerjaan selama pandemi COVID-19.
"Program ini merupakan kerja sama antara Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT). Cianjur mendapatkan sebagian kecil dari 1000 program untuk desa di Indonesia. Ini merupakan jaring pengaman agar warga tetap mendapatkan penghasilan dengan cara padat karya membangun infrastruktur sanitasi di desa," kata Menaker di Balai Desa Sindangjaya, Kecamatan Ciranjang, Rabu.
Untuk pembangunan satu titik sanitasi di desa yang mendapatkan bantuan, membutuhkan 20 orang pekerja, sehingga warga yang tidak memiliki pekerjaan akan mendapat penghasilan di masing-masing desa yang mendapat bantuan pembangunan sanitasi, sehingga pembangunan sanitasi di Cianjur membutuhkan 740 orang pekerja.
Hingga saat ini, ungkap dia, sudah hampir 50 persen bantuan program jaring pengaman sosial tersebut rampung di berbagai wilayah di Indonesia. Hal tersebut dapat mengurangi jumlah pengangguran dan tambahan pendapatan bagi warga selama pandemi COVID-19, khususnya mereka yang di PHK.
"Sebagian besar mereka yang terlibat dalam program ini adalah warga yang kehilangan pekerjaan dan pendapatan akibat pandemi. Kami mencoba membantu menciptakan lapangan pekerjaan dalam bentuk pembangunan padat karya di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di Cianjur," katanya.
Usai menyerahkan bantuan melalui Pemkab Cianjur, Menaker secara simbolis meletakkan batu pertama pembangunan sanitasi di depan Balai Desa Sindangjaya, didampingi Pjs Bupati Cianjur dan dihadiri unsur Forkopimda Cianjur. Menteri Ida juga sempat beramah tamah dengan sejumlah kepala desa yang hadir dalam kegiatan tersebut.
Pjs Bupati Cianjur Dudi Sudrajat Abdurachim mengatakan saat ini Cianjur sangat membutuhkan berbagai program dari pusat untuk menambah penghasilan warga terutama yang terdampak pandemi, karena selama pandemi COVID-19, tingkat pengangguran bertambah akibat pemutusan hubungan kerja dan pengurangan jumlah pekerja di berbagai sektor.
"Jaring pengaman sosial yang diberikan Kementerian Ketenagakerjaan akan membuka peluang bagi warga yang wilayahnya mendapat bantuan. Harapan kami banyak lagi bantuan yang bersifat padat karya agar roda perekonomian tetap berjalan dan angka pengangguran berkurang," katanya.
Baca juga: Kemnaker luncurkan program perluasan kesempatan kerja melalui JPS
Baca juga: Presiden Jokowi minta 3,8 juta petani-nelayan masuk jaring pengaman sosial
Baca juga: 53.546 keluarga di Kabupaten Bekasi terima jaring pengaman sosial