Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Perpustakaan Nasional RI mendorong pemerintah daerah baik tingkat provinsi, kota maupun kabupaten untuk berinovasi dalam penguatan literasi di masyarakat untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM).
"Saat ini kita dipaksa hidup dalam teknologi super cepat, namun sangat berbahaya jika literasi tidak berkembang. Maka dari itu, setiap pemerintah di daerah harus bisa berinovasi untuk menguatkan literasi di masyarakat," kata Kepala Perpusnas RI Syarif Bando di Sukabumi, Jumat.
Menurutnya, perkembangan teknologi di dunia saat sangat pesat, sehingga perlu diimbangi dengan kekuatan literasi. Jangan sampai, teknologi yang malah mengendalikan manusia khusus di Indonesia.
Pembangunan literasi harus dilakukan di setiap daerah dalam upaya meningkatkan kualitas SDM, untuk itu pihaknya terus mendorong pemerintah di daerah dalam mengembangkan literasi yang tentunya harus didukung dengan fasilitas.
Apalagi saat jaman sudah serba digital, tentunya dalam menyediakan literasi di masyarakat harus menyesuaikan dengan kemajuan zaman, salah satunya menyediakan literasi secara digital.
Namun harus diakui, digitalisasi perpustakaan tentunya harus didukung dengan fasilitas yang memadai seperti jaringan internet dan lain sebagainya.
"Kami apresiasi Pemkot Sukabumi yang mampu terus meningkatkan literasinya dan mendorong anak milenial bisa lebih kreatif dengan memanfaatkan ketersediaan literasi yang ada," tambahnya.
Sementara, Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan Kota Sukabumi selalu ingin menjadi kota literasi baik tingkat daerah hingga nasional. Untuk itu dengan kedatangan Kepala Perpusnas dan anggota DPR RI Desy Ratnasari pihaknya akan banyak meminta bantuan untuk pengembangan dan pembangunan literasi di kota ini.
Lanjut dia, seperti diketahui para pemuda di Kota Sukabumi sangat kreatif dan aktif, bahkan pada 2019 Pempror Jabar menekatkan Kota Mochi ini sebagai kota terkreatif di Jabar.
"Anak muda di Sukabumi aktif luar biasa, sehingga harus didukung pendidikannya dalam penyediaan literasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Sebab roh pendidikan adalah literasi," katanya.
Harus diakui di tengah keterbatasan, apalagi diterpa oleh pandemi COVID-19 penyediaan ruang literasi sedikit terhambat. Namun, Pemkot Sukabumi berkomitmen terus melakukan gerakan literasi.
Seperti menggandeng ibu-ibu dari PKK dan Dharma Wanita untuk memberikan edukasi pentingnya membaca meskipun usia sudah lanjut, kemudian membuka ruang terbuka publik antara lain sport center yang difasilitasi pojok literasi.
Dengan demikian, warga yang sedang berolahraga tidak hanya fisiknya saja, tetapi pikirannya pun ikut berolahraga untuk mengasah ilmu. Gagasan gerakan literasi harus terus dan akan digagas. Sebab literasi adalah gerbang ilmu untuk menciptakan SDM yang handal dan berdaya saing.
Di tempat yang sama, Desy Ratnasari mengatakan pihaknya sangat mendukung upaya daerah dalam meningkatkan dan menguatkan literasi. Apalagi Sukabumi yang merupakan konstituennya, tentunya ia akan berjuang di legislatif untuk mengucurkan anggaran ke Sukabumi dalam upaya pembangunan literasi.
"Dalam menyediakan literasi tentunya harus disertakan dengan inovasi dan kreatifitas, kendala fasilitas jangan menjadi hambatan setiap daerah untuk menyediakan literasi dalam upaya meningkatkan kualitas SDM," tambahnya.
Baca juga: Vokasi UI nilai pengetahuan digital literasi keuangan guru sangat penting
Baca juga: Wapres dorong NU tingkatkan literasi digital untuk berdakwah
Baca juga: Pegiat literasi digital: Jangan mudah terjebak informasi bombastis