Garut, 10/2 (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Garut, H. Ruhiat Prawira, M.Si menyatakan, telah merespon aspirasi masyarakat tergabung dalam koalisi rakyat Garut menggugat (KRGM), yang mempresentasikan berbagai indikasi kecurangan seleksi CNPS 2009.
Bahkan Pimpinan Dewan telah melayangkan surat resmi kepada bupati Aceng H.M Fikri agar menangguhkan dahulu proses pengusulan sekitar 410 CPNS, yang telah dinyatakan lulus seleksi hingga tuntasnya pengusutan berbagai indikasi kecurangan itu, tegas Ruhiat di Garut, Rabu.
Sedangkan jika hari ini bupati setempat di gedung Pendopo kabupaten, malahan menyerahkan Surat Keputusan (SK) pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang lulus seleksi dari peserta umum itu, Ruhiat menilai "aneh" karena surat resmi dari DPRD pun selama ini belum ada jawabannya.
Namun dia menegaskan, jika terbukti kelulusan seleksi CPNS dari titipan siapapun dengan membayar puluhan juta rupiah, agar dilaporkan untuk segera diusut tuntas karena selama ini terdapat peserta yang telah mengikuti seleksi belasan kali namun tidak pernah lulus.
Wakil Ketua DPRD mengaku jauh sebelum pelaksanaan seleksi CPNS, dirinya kerap mengingatkan agar seluruh jajaran Fraksi Partai Golkar, tidak ada yang menitipkan siapapun untuk menjadi CPNS melainkan silahkan mengikuti seleksi secara normatif dan obyektif.
Bahkan Wakil Ketua yang membidangi Komisi A dan Komisi B, juga mengingatkan supaya seluruh anggota komisinya tidak melakukan kolusi dengan cara menitipkan seseorang untuk bisa menjadi CPNS, karena jika terbukti akan ditindak tegas, katanya.
Pada bagian lain keterangannya, dia menyesalkan selama bertahun-tahun belum terdapat Sekda yang definitif, akibat ketidak tegasan bupati padahal memiliki hak prerogatif untuk menentukan seseorang yang dinilai paling pantas menjadi pendampingnya.
Akibatnya dari lima calon Sekda definitif yang diusulkan ke gubernur Jawa Barat, setelah salah satunya mendapat persetujuan, malahan bupati tidak segera meresponnya, sehingga tarik-ulur jabatan Sekda definitif Garut, hingga kini masih terkatung-katung, katanya.
Sedangkan mulai banyaknya keluhan masyarakat, mengenai kondisi kinerja pasangan bupati dan wakil bupati selama ini, Ruhiat mengingatkan jangan salahkan mereka melainkan warga pun patut berinstrospeksi diri, karena mungkin awalnya "salah pilih" sehingga dimenangkan pasangan independen, ungkapnya.
(U.PK-HT/C/Y003/Y003) 10-02-2010 14:06:19