Depok (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok Jawa Barat mulai mendata jumlah fasilitas kesehatan (faskes) dan juga tenaga kesehatan yang ada untuk dijadikan tempat dilakukannya vaksinasi COVID-19.
"Saat ini Kota Depok memiliki 38 Puskesmas, 24 Rumah Sakit, 175 klinik, 260 apotek dan satu Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda). Kemudian, terdapat 1.366 nakes (tenaga kesehatan) di puskesmas, 8.066 nakes di rumah sakit dan 1600 nakes di faskes lainnya," kata Kepala Dinkes Kota Depok, Novarita di Depok, Jumat.
Menurut dia pendataan ini penting dilakukan agar nantinya dapat diketahui kemampuan Kota Depok dalam melakukan vaksinasi per harinya. Selain itu, Kota Depok sudah memiliki 40 vaksinator yang sudah dilatih di provinsi.
"40 orang vaksinator akan disebar ke 38 Puskesmas, nantinya vaksinator yang sudah dilatih itu, akan melatih nakes lain yang ada di puskesmas," jelasnya,
Menurutnya, pola atau alur pelaksanaan vaksin COVID-19 juga sudah dibuat. Tidak hanya, itu untuk mencegah kerumunan akan diatur jadwal pelaksanaan vaksinasi.
Nova menjelaskan tenaga kesehatan akan menjadi prioritas pertama yang menerima vaksin, kedua TNI-POLRI, ketiga profesi yang rentan dan terakhir masyarakat di wilayah zona merah.
Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil mengatakann dalam simulasi dapat diketahui sebagai antisipasi dalam pelaksanaan vaksinasi nanti. Pemerintah setempat mesti memastikan jumlah puskesmas mencukupi atau memadai untuk melaksanakan vaksinasi secara massal.
Jika memang tidak memadai kata dia maka harus disiapkan tempat lain seperti gedung serba guna atau GOR lapangan bulutangkis dan semacamnya untuk bisa disiapkan sebagai tempat vaksinasi.
Selain itu kata dia Dinkes Jawa Barat telah mendata jumlah dan kondisi kulkas untuk menyimpan vaksin yang dimiliki oleh Puskesmas tidak rusak dan benar-benar sudah siap.
Dikatakannya pihaknya sudah mengajukan permohonan kepada Pemerintah Pusat agar secepatnya dilakukan penggantian kulkas tempat penyimpanan vaksin yang rusak.
"Semoga dengan upaya yang telah dilakukan akan mendapat hasil yang optimal, karena vaksin COVID-19 yang dilakukan di Bogor Depok Bekasi (Bodebek) menjadi percontohan nasional," ujarnya.
Baca juga: Ridwan Kamil minta masukan ahli mengenai pelaksanaan vaksinasi COVID-19
Baca juga: Menristek sebut kemungkinan perlu vaksinasi ulang COVID-19