Indramayu (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Jawa Barat Deden Bonni Koswara mengatakan di wilayah tersebut, terdapat 20 kecamatan yang masuk zona merah penyebaran virus corona baru atau COVID-19.
"Sekarang yang masuk zona merah ada di 20 kecamatan sehingga masyarakat diminta untuk patuh terhadap protokol kesehatan," kata Deden di Indramayu, Selasa.
Menurut dia dari 31 kecamatan yang ada hanya tinggal empat daerah atau kecamatan masuk zona hijau atau tidak terdampak COVID-19.
Dia mengatakan data tanggal 28 September 2020, sebaran virus corona baru di Indramayu masuk berisiko, karena dari 31 kecamatan hanya tinggal empat yang masuk zona hijau.
"Sedangkan tujuh kecamatan masuk zona oranye atau risiko sedang dan untuk zona kuning saat ini tidak ada," ujarnya.
Dia mengakui momen Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Indramayu, dikhawatirkan menjadi kluster penyebaran COVID-19.
Untuk itu dia masih terus mengimbau kepada semua masyarakat agar tetap menaati protokol kesehatan, terutama untuk jaga jarak.
"Sekarang semua kegiatan apa pun tidak hanya kegiatan Pilkada judulnya menaati protokol kesehatan. Tapi pelaksanaannya sangat sulit ditaati terutama 'social distancing," katanya.
Deden menambahkan Kabupaten Indramayu terus berupaya melakukan tes usap kepada satu persen dari jumlah penduduk, meskipun masih banyak warga yang enggan mengikutinya.
"Indramayu mau kita genjot, asal orangnya mau di tes dan tidak takut," kata Deden.
Baca juga: Indramayu masih zona kuning COVID-19 walau ada libur panjang
Baca juga: Tujuh kecamatan di Kabupaten Indramayu masih bebas COVID-19
Baca juga: Operasi yustisi protokol kesehatan di Kabupaten Indramayu jaring 3.234 pelanggar
20 kecamatan di Kabupaten Indramayu masuk zona merah COVID-19
Selasa, 29 September 2020 19:54 WIB