Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Fakultas Pertanian IPB University Dwi Andreas Santosa memproyeksikan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sektor pertanian bakal menurun pada kuartal ketiga dan keempat 2020.
Proyeksi pada kuartal III dan IV ini berbeda, jika dibandingkan dengan kuartal-kuartal sebelumnya, ketika sektor pertanian berkontribusi positif pada pertumbuhan PDB Indonesia.
"Pertumbuhan positif pada April-Mei-Juni karena pergeseran musim tanam, lalu bagaimana situasi di triwulan III dan IV? Saya pastikan pertumbuhan PDB sektor pertanian akan turun lagi, sedangkan secara year on year naik, tetapi kecil," kata Dwi dalam webinar di Jakarta, Kamis.
Sektor pertanian berkontribusi sebesar 15,46 persen pada struktur pertumbuhan PDB Indonesia pada triwulan II-2020. Nilai kontribusi ini meningkat jika dibandingkan dengan triwulan I-2020 sebesar 12,84 persen.
Pertumbuhan positif ini merupakan capaian yang bagus di saat pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi 5,3 persen pada triwulan II tahun ini. Sektor pertanian menunjukkan pertumbuhan 2,19 persen (year on year).
Dwi menjelaskan bahwa meningkatnya PDB pertanian pada triwulan II-2020 karena terjadi pergeseran musim tanam yang mengakibatkan bergesernya panen raya yang jatuh pada Maret, April, Mei hingga Juni.
Sementara pada triwulan berikutnya tidak terjadi panen raya, membuat PDB pertanian diprediksi menurun.
Di sisi lain, Dwi menyebutkan bahwa perdagangan internasional sektor pangan tidak akan terganggu akibat pandemi COVID-19. Salah satu subsektor tanaman perkebunan, yakni kelapa sawit bahkan masih bisa mencatatkan kinerja positif dan konsisten.
"Ekspor kelapa sawit melonjak signifikan dua bulan terakhir, sehingga di pertengahan tahun pertama ini, ekspor sawit sudah mendekati 10 miliar dolar AS. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan terkait gangguan perdagangan pangan internasional," katanya.
Baca juga: IPB sebut "Food estate" berhasil jika berkelanjutan
Baca juga: Ekonom Unpad: Pemerintah perlu gencar edukasi penyaluran kredit Program PEN