Tasikmalaya (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya, Jawa Barat menambah ruang penanganan pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di gedung rawat inap Mitra Batik, RSUD dr Soekardjo sebagai antisipasi jika terjadi lonjakan kasus yang membutuhkan ruangan khusus.
"Tempat ini sudah representatif, mudah-mudahan dengan gedung baru ini penanganan lebih maksimal," kata Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman di Tasikmalaya, Senin.
Ia menuturkan gedung baru di RSUD dr Soekarjo itu dijadikan tempat isolasi pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 dengan kapasitas 40 ruangan, setiap ruangan dapat diisi dua pasien.
Ia berharap ruangan yang sudah disiapkan dengan petugas medisnya itu bisa menangani pasien positif COVID-19 secara optimal di tengah masih terjadinya wabah tersebut.
"COVID-19 secara nasional terus meningkat, daerah pasti terdampak, karena itu kita waspada terus," kata Budi.
Pemanfaatan gedung itu, kata dia, tidak hanya untuk pasien positif COVID-19, tapi ada ruangan khusus bagi tenaga kesehatan untuk melakukan karantina selama menangani pasien.
"Selama menangani pasien, para tenaga kesehatan tetap tinggal di sini, jadi tak keluar," katanya.
Ia menambahkan selama beberapa hari terjadi peningkatan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 secara nasional, sehingga daerah perlu mewaspadai agar penularannya tidak meluas dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Upaya yang dilakukan Pemkot Tasikmalaya, katanya, tidak hanya menegakkan protokol kesehatan, tapi juga menyiapkan tenaga medis dan ruangan yang memadai untuk penanganan pasien positif COVID-19.
"Kita siap melakukan upaya, semua bekerja, untuk tetap waspada," katanya.
Sementara itu, data yang dihimpun Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya hingga Senin secara akumulasi kasus konfirmasi positif COVID-19 sebanyak 60 kasus, terdiri dari 45 orang sudah dinyatakan sembuh, 11 orang menjalani perawatan medis, dan empat orang meninggal dunia.
Baca juga: Tinggal 21 orang dirawat karena terjangkit DBD di Tasikmalaya
Baca juga: Tiga fasilitas kesehatan di Tasikmalaya ditutup karena petugasnya terkonfirmasi COVID-19