Garut (ANTARA) - Tim Animal Rescue dari Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kabupaten Garut menerima banyak permintaan warga dari berbagai wilayah untuk mengevakuasi sarang tawon setiap harinya mencapai tiga sampai lima permintaan.
"Satu hari, tiga hingga lima laporan sarang tawon masuk ke Disdamkar Garut," kata Kapala Seksi Pelayanan Non Kebakaran Disdamkar Garut, Dadan Wandani di Garut, Minggu.
Ia menuturkan, setiap hari Disdamkar Garut melalui tim Animal Rescue harus mengevakuasi sarang tawon yang berada di sekitar pemukiman rumah penduduk berbagai wilayah.
Namun adanya laporan hingga lima titik setiap harinya itu, kata dia, membuat petugas kesulitan untuk memenuhi laporan masyarakat, sehingga harus menunggu antrean waktu evakuasi.
"Karena banyaknya laporan, sementara personel terbatas, maka masyarakat harus rela menunggu antrean," kata Dadan.
Ia menyampaikan, permintaan masyarakat untuk mengevakuasi sarang tawon merupakan bagian dari tugas Disdamkar dalam memberikan rasa aman dan nyaman di lingkungan masyarakat.
Disdamkar, lanjut dia, tidak hanya bertugas membantu penanganan kebakaran saja, tetapi siap membantu masyarakat yang terancam keselamatannya termasuk bahaya serangan tawon.
"Apabila ada pengaduan masyarakat terkait masalah gangguan tawon, kami siap merespon aduan tersebut sebagai bentuk pelayanan terhadap masyarakat, meski tugas ini penuh risiko," katanya.
Ia mengimbau masyarakat agar bersabar dan tidak melakukan tindakan sendiri dalam mengevakuasi sarang tawon karena akan membahayakan diri sendiri.
Sebaiknya, lanjut dia, masyarakat cukup melaporkan ke petugas, sambil menunggu petugas datang masyarakat cukup memantau dan tidak mengganggu sarang tawon tersebut.
"Warga jangan gegabah dengan keberadaan sarang tawon ini, terutama ciri khusus lingkaran kuning di bagian perut sarang itu yang dianggap paling berbahaya," katanya.
Ia menambahkan, saking berbahayanya serangan tawon, jajaran tim Animal Rescue harus memakai pakaian khusus, bahkan harus melibatkan petugas lain seperti dari jajaran TNI maupun Polri dan instansi terkait lainnya.
Seperti kasus sarang tawon yang berada menempel di jaringan listrik, kata dia, petugas Animal Rescue harus berkoordinasi dengan pihak PLN agar mematikan sementara aliran listriknya.
"Kami koordinasi dengan petugas PLN karena sarang tawon vespa tersebut berada di tiang listrik," katanya.
Seorang warga Garut, Dudung mendukung adanya tim khusus dalam membantu masyarakat untuk mengevakuasi sarang tawon yang selama ini warga takut disengat oleh binatang tersebut.
"Kami merasa senang karena sudah terbebas dari kekhawatiran tersengatnya hewan tersebut," kata Dudung warga Kelurahan Paminggir, Kecamatan Garut Kota.
Baca juga: Pemkab Garut dukung rencana penerapan sekolah tatap muka di Jabar
Baca juga: Garut anggarkan Rp570 juta untuk bebaskan kampung dari banjir luapan sungai
Tim Disdamkar Garut terima banyak permintaan evakuasi sarang tawon
Minggu, 9 Agustus 2020 20:58 WIB