Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan PT Bio Farma (Persero) pada 20 Juli lalu telah menerima dan mulai menguji vaksin untuk diuji klinis tahap ketiga dari Sinovac, China.
"Dengan Sinovac dari China, kita telah menerima vaksin untuk uji klinis yang telah dimulai dan diharapkan akhir 2020 ini kita telah dapat hasil uji klinis ini," katanya dalam Kajian Tengah Tahun Indef Seri 3, yang digelar secara daring, di Jakarta, Selasa.
Vaksin untuk uji klinis itu diterima oleh Tim Bio Farma Bandung dan akan segera dimulai dengan dipimpin langsung Prof.Dr. Kusnadi dari Universitas Padjadjaran (Unpad). Target tercepat penyelesaian uji klinis yakni Desember 2020.
Kartika menjelaskan pemerintah melalui BUMN aktif melakukan kerja sama internasional untuk mencari akses penemuan vaksin COVID-19. Selain dengan Sinovac, Bio Farma juga bekerja sama dengan Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI).
"Dan juga mengakses beberapa produsen vaksin lain untuk secara bersamaan melihat potensi penemuan vaksin dari berbagai belahan dunia," pungkas Tiko, sapaan akrabnya.
Sebelumnya, Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir mengatakan uji klinis tahap 3 vaksin COVID-19, dijadwalkan akan berjalan selama enam bulan mulai Agustus 2020, sehingga ditargetkan akan selesai pada bulan Januari 2021.
Apabila uji klinis vaksin COVID-19 tahap 3 lancar, maka Bio Farma akan memproduksinya pada kuartal pertama 2021 mendatang. BUMN itu sudah mempersiapkan fasilitas produksinya dengan kapasitas produksi maksimal di 250 juta dosis.
Baca juga: Uji klinis vaksin COVID-19 di Bandung dipusatkan di enam tempat
Baca juga: Lembaga Eijkman berharap bibit vaksin Merah Putih penangkal corona diserahkan awal 2021
Baca juga: Pemerintah ingin vaksin COVID-19 aman, tepat dan cepat
Bio Farma sudah terima vaksin COVID-19 untuk diuji klinis
Selasa, 28 Juli 2020 11:27 WIB