Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan transformasi digital di sektor pers dan penyiaran harus segera diwujudkan sebagai bagian dari agenda besar pembangunan nasional untuk meningkatkan daya saing di tingkat global.
"Sebagai agenda besar pembangunan nasional, transformasi digital di sektor penyiaran dan pers perlu kita wujudkan. Salah satu prioritas dalam percepatan transformasi digital adalah digitalisasi di sektor penyiaran," kata Wapres saat menyampaikan sambutan dalam Penyerahan Anugerah Syiar Ramadhan oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) di Jakarta, Sabtu.
Perubahan metode penyampaian informasi dari analog ke digital tersebut merupakan suatu keharusan karena mempertimbangkan kondisi perkembangan teknologi, katanya.
Salah satu alasan pentingnya melakukan transformasi digital adalah masih tertinggalnya kondisi pertelevisian di Indonesia dibandingkan negara-negara lain. Proses digitalisasi televisi juga dapat memberikan kenyamanan bagi audiens lewat kualitas gambar yang lebih optimal, jelas Wapres.
"Proses digitalisasi televisi yang dikenal sebagai analog switch-off atau ASO ini bertujuan untuk menghasilkan kualitas penyiaran yang lebih efisien dan optimal untuk kepentingan seluruh masyarakat Indonesia," tuturnya.
Selain itu, para pelaku industri juga dituntut untuk menyesuaikan pola bisnisnya dengan perkembangan teknologi informasi.
"Disrupsi teknologi menuntut para pelaku industri di sektor penyiaran untuk menyesuaikan pola bisnisnya agar sejalan dengan perkembangan era digital," ujarnya.
Selain pers dan penyiaran televisi, frekuensi radio juga harus melakukan transformasi digital untuk memberikan layanan penyediaan informasi yang efisien dan optimal bagi masyarakat.
Baca juga: ANTARA jajaki kerja sama distribusi informasi digital dengan Pemkot Bandung
Baca juga: Ridwan Kamil minta setiap desa miliki akun medsos
Baca juga: Media sosial kini jadi wadah berdiplomasi secara digital
Digitalisasi pers dan penyiaran harus segera diwujudkan
Sabtu, 11 Juli 2020 20:35 WIB