Cianjur (ANTARA) - Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Budi Arie Setiadi, berharap desa di Indonesia pada umumnya dan Cianjur khususnya dapat menjadi penyangga pangan nasional karena selama pandemi COVID-19 ketersediaan pangan ditingkat lokal dan nasional cukup tinggi karena tidak ada ekspor ke luar negeri.
"Untuk semua komoditas kita harus mandiri pangan terlebih banyak desa di Indonesia yang merupakan lumbung pangan nasional yang selama pandemi memilii stok yang cukup besar, sehingga dapat menjadi penyangga pangan secara nasional," kata Budi usai melakukan panen padi dan bawang putih di Cianjur, Kamis.
Pihaknya mendorong semua desa yang ada khususnya di Cianjur untuk meningkatkan produktivitas pangan dan seluruh komoditi unggulan yang ada agar dapat menjadi penyangga pangan nasional, terlebih saat ini pemerintah melarang ekspor berbagai kebutuhan ke luar negeri selama pandemi.
Komoditi unggulan lainnya, saat ini cukup melimpah sehingga selama pandemi produktivitas pertanian di tingkat desa terkesan tidak terdampak meskipun ada pembatasan berkegiatan di luar rumah, namun produksi padi dan sayuran masih tetap berjalan.
"Kami dari kementerian mendorong desa agar mampu menjadi penyangga pangan nasional karena dampak pandemi COVID-19 membuat ketersediaan pangan cukup besar dihampir semua desa di Indonesia, sehingga negara kita harus mandiri pangan dengan banyak komoditas," katanya.
Bahkan pihaknya akan mendorong desa inovatif untuk terus berkembang dengan meningkatkan hasil pangan dan komoditi unggulan lainnya terutama padi agar Indonesia menjadi negara swasembada pangan, bahkan pihaknya akan berkoordinasi dengan kementrian lainnya yang terkait.
Ia mengungkapkan untuk pemulihan ekonomi negara semua ada ditangan warga desa karena mereka adalah yang paling siap untuk memimpin pemulihan ekonomi negara pasca COVID-19. untuk beberepa persiapan sudah dilakukan seperti pemulihan jaringan internet untuk desa yang sampai saat ini masih sulit.
"Untuk beberapa daerah di Jabar sudah berjalan, bahkan di Cianjur dari 354 desa ini hanya 20 desa yang belum mendapat akses internet, sehingga kita akan segera membereskan semua secepatnya. Kita juga akan berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga lain untuk proses percepatan pemulihan jaringan tersebut," katanya.
Bahkan pihaknya berharap daerah lain dapat mengikuti jejak desa di Kabupaten Cianjur yang sebagian besar sudah berinovasi tidak hanya mengembangkan padi dan tanaman lain, saat ini desa di Cianjur dengan giat mengembangkan bawang putih dan tanaman lainnya yang selama ini jarang dilakukan.
Baca juga: DPRD Garut dorong pengembangan potensi wisata desa
Baca juga: Desa di Kabupaten Bekasi ciptakan ketahanan pangan mandiri