Mexico City (ANTARA) - Jumlah orang yang telah meninggal karena virus corona di Amerika Latin melampaui 100.000 pada hari Selasa (23/6), menurut penghitungan kematian yang terdaftar oleh Reuters, sementara Meksiko mengumumkan rekor total satu hari untuk infeksi baru.
Dalam beberapa minggu terakhir Amerika Latin telah muncul sebagai pusat pandemi, dengan lonjakan kasus dan kematian bahkan ketika gelombang infeksi surut di tempat lain di planet ini.
Meksiko pada hari Selasa (23/6) melaporkan 6.288 infeksi baru dan 793 kematian tambahan dari virus corona yang menyebabkan COVID-19, kata kementerian kesehatan, menjadikan total kasus COVID-19 di negara tersebut sebanyak 191.410 dan 23.377 kematian.
Meksiko telah menjadi negara dengan dampak terburuk di kawasan itu setelah Brazil, di mana seorang hakim pada hari Selasa memerintahkan Presiden Jair Bolsonaro untuk mengenakan masker di depan publik.
Brazil pada hari Selasa (23/6) mendaftarkan tambahan 1.374 kematian akibat virus dan 39.436 kasus baru, mendorong angka kematian dari virus corona baru ke 52.000 orang di ekonomi terbesar Amerika Latin itu. Lebih dari 1,1 juta telah terinfeksi.
Virus ini juga tampaknya sedang meningkat di Amerika Tengah, di mana Guatemala pada hari Selasa (23/6) mencatat lebih dari 700 infeksi baru untuk pertama kalinya.
Tambahan 35 kematian terdaftar di Guatemala, sehingga total kematian menjadi 582.
Baca juga: WHO: Amerika Latin kini jadi episentrum baru COVID-19
Baca juga: Di Peru jumlah kasus COVID-19 tertinggi kedua Amerika Latin