Bandung (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Bandung menyatakan empat orang pedagang di Pasar Leuwipanjang, Bandung, Jawa Barat dinyatakan reaktif COVID-19 setelah melakukan rapid test (tes cepat) pada Kamis (11/6) lalu.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung dr. Hj.Rita Verita Sri Hasniarty, MM. MH.Kes di Bandung, Sabtu mengatakan hasil itu didapat dari sebanyak 150 pedagang yang menjalani rapid test. Dia memastikan, keempat orang tersebut kini sudah melakukan isolasi mandiri.
Baca juga: 200 pedagang Pasar Leuwipanjang Bandung jalani tes cepat
"Dari 150 pedagang pasar yang ikut rapid test, empat orang hasilnya reaktif, dan sudah ditindaklanjuti oleh tes usap, dan orangnya sudah diisolasi. Hasil dari tes usapnya belum keluar," katanya.
Dia menjelaskan, rapid test itu merupakan tindak lanjut dari adanya kasus seorang pedagang Pasar Leuwipanjang yang dinyatakan positif COVID-19. Pasar tersebut juga sudah dilakukan penutupan sementara oleh Satpol PP bersama PD Pasar Bermartabat.
Selain di pasar tersebut, Rita mengatakan, pihaknya juga bakal melakukan rapid test di Pasar Sadang Serang dan Pasar PKL Haurpancuh karena di tempat itu juga ada sejumlah pedagang yang dinyatakan positif COVID-19.
"Pasar Sadang Serang belum, Haurpancuh juga belum, rencananya pekan ini, harus ada perjanjian dulu dengan Dirut PD Pasar Bermartabat dan pedagangnya," katanya.
Baca juga: Satpol PP Kota Bandung tutup kembali Pasar Leuwipanjang
Sejauh ini, kata dia, ada 358 kasus kumulatif COVID-19 di Kota Bandung, namun hanya 167 kasus yang masih aktif.
Dari kasus yang masih aktif tersebut ada 55 pasien yang dirawat di rumah sakit, sedangkan lebih banyak orang yang melakukan isolasi mandiri karena tidak bergejala.
"Kita harus agresif, tracing (menelusuri) terus, tentunya kepada kelompok berisiko tinggi, termasuk aparat kewilayahan dan tenaga medis," demikian Rita Verita Sri Hasniarty.
Baca juga: Pedagang pasar sesalkan minimnya informasi corona dari Pemkot Bandung