Tasikmalaya (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Pangan Kota Tasikmalaya menemukan telur tak layak konsumsi atau telur infertil di pasaran saat menggelar inspeksi mendadak di Pasar Cikurubuk, Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa.
Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Ketahanan Pangan Kota Tasikmalaya Tedi Setiadi membenarkan bahwa Satgas Pangan menemukan telur infertil di pasaran sehingga petugas terpaksa menyitanya.
"Jika telur membusuk itu sampai dikonsumsi, bisa bahaya, 'kan ada bakteri," kata Tedi.
Inspeksi mendadak dilakukan jajaran Satgas Pangan setelah ada informasi dari masyarakat tentang adanya peredaran telur infertil di Kota Tasikmalaya.
"Kami cek bentuk luar telur dan isinya, secara sepintas diduga ada telur infertil," katanya.
Baca juga: Pemkot Tasikmalaya mulai bersiap menerapkan tatanan normal baru 2 Juni 2020
Dijelaskan pula bahwa telur infertil merupakan telur yang tidak boleh diperjualbelikan sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 32 Tahun 2017 karena telur itu bakal jadi anak ayam yang harus dikelola dengan baik di tempat khusus agar bisa menjadi anak ayam.
Namun telur itu, kata dia, justru tidak ditempatkan di ruangan khusus dengan suhu yang cocok untuk penetasan telur, tetapi di tempat yang salah sehingga mati dan membusuk.
"Untuk itu, kami akan dalami kasus ini. Dalam hal ini masyarakat tidak perlu khawatir lagi dengan membeli telur di pasar," katanya.
Ia mengimbau masyarakat untuk selalu teliti saat membeli telur, atau tidak mudah tertarik untuk membeli ketika ada telur dengan harga murah daripada umumnya.
"Perhatikan bentuk telurnya sebelum membeli, dan tidak membeli telur dengan jumlah besar karena bisa busuk dalam waktu seminggu," katanya.
Baca juga: Polisi lakukan penyekatan kendaraan pemudik di Gentong Tasikmalaya
Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Tasikmalaya Kota, AKP Yusuf Ruhiman menambahkan bahwa jajarannya sudah memeriksa penjual telur tersebut.
Selanjutnya, pihaknya akan terus menyelidiki lebih lanjut terkait dengan penjualan telur infertil itu.
"Penjual sudah diperiksa. Kalau ada indikasi pelanggaran, kami akan bertindak," kata Yusuf. ***2***
Baca juga: Disperindag Garut: Harga gula pasir di pasaran belum stabil