Jakarta (ANTARA) - Pemain sepak bola Manchester City dan Timnas Inggris Raheem Sterling, Minggu menegaskan bahwa rasisme adalah satu-satunya penyakit saat ini.
Pemain berusia 25 tahun yang sering berbicara lantang tentang diskriminasi itu, mengakui pernyataannya mungkin keliru karena dunia saat ini sedang memerangi pandemi virus corona.
"Saya tahu ini mungkin terdengar agak murahan, tetapi satu-satunya penyakit saat ini adalah rasisme yang kami perjuangkan," kata Sterling dalam wawancara dengan BBC TV yang dilansir AFP, Senin.
Sterling adalah bintang olahraga terbaru yang menyuarakan protes terhadap rasisme di Amerika Serikat dan di seluruh dunia setelah kematian George Floyd di Minneapolis bulan lalu.
Baca juga: Unjuk rasa meluas di Minneapolis AS pascadugaan pembunuhan rasis oleh polisi
"Ini adalah hal yang paling penting pada saat ini karena ini adalah sesuatu yang terjadi selama bertahun-tahun. Sama seperti pandemi, kami ingin mencari solusi untuk menghentikannya," tambahnya.
"Pada saat yang sama, inilah yang dilakukan oleh semua pemrotes ini. Mereka berusaha menemukan solusi dan cara untuk menghentikan ketidakadilan yang mereka lihat dan mereka berjuang untuk tujuan mereka.”
"Selama mereka melakukannya dengan damai dan aman dan tidak menyakiti siapa pun dan tidak membobol toko, mereka bisa melakukannya dengan cara damai ini.”
Sterling memang getol memperjuangkan hal tersebut. Bahkan tahun lalu dia menyarankan kepada pemain agar tidak keluar dari lapangan jika terjadi pelecehan ras.
Baca juga: Guardiola dukung pemain Manchester City "walk-out" sikapi rasisme
Mantan pemain Liverpool ini percaya sekarang saatnya berbicara untuk perubahan nyata dalam masyarakat dan di dunia sepak bola profesional. Apalagi kejadian tersebut sudah berlangsung bertahun-tahun.
"Ini adalah sesuatu yang perlu lebih dari sekedar berbicara. Kita harus benar-benar menerapkan perubahan dan menyoroti tempat-tempat yang memang membutuhkan perubahan," kata Sterling menegaskan.
Baca juga: Koran Italia dikecam rasis gara-gara headline "Jumat Hitam"