Bogor (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mempersilakan kepada masyarakat yang belum masuk dalam daftar penerima bantuan untuk melaporkan kepada aparat desa mulai dari RT/RW di lingkungan tempat tinggalnya.
Presiden Joko Widodo setelah peninjauan di Kantor Pos Kota Bogor yang terletak tidak jauh dari Istana Kepresidenan Bogor, Rabu, mengatakan pada tahap ke dua pembagian bantuan sosial akan ada mekanisme yang diterapkan bagi masyarakat yang belum masuk dalam daftar penerima bantuan.
“Ya melaporkan kembali kepada RT/RW, sehingga itu bisa disusulkan,” kata Presiden Joko Widodo.
Ia mengakui data yang ada memang belum sepenuhnya sempurna karena semua terkejut dengan sesuatu hal yang sangat mendadak akibat pandemi COVID-19.
Namun Presiden meminta masyarakat yang belum masuk dalam daftar penerima bantuan tidak perlu khawatir.
“Karena masih ada cadangan untuk menyelesaikan yang belum mendapatkan,” katanya.
Baca juga: Presiden ingatkan hati-hati melonggarkan PSBB
Presiden juga berharap masyarakat untuk bersabar menunggu karena untuk penyaluran bantuan sosial tahapan pertama belum 100 persen rampung.
Ia mencontohkan misalnya bantuan langsung tunai desa, yang baru diterima masyarakat hanya 10 persen dari yang telah dianggarkan.
“Jadi mohon masyarakat juga yang masih menunggu, menanyakan kepada aparat di desa baik RT/RW maupun kepala desa,” katanya.
Presiden mengakui masih ada hal-hal yang berkaitan dengan data belum terperbaiki dengan sempurna.
“Tapi saya kira nanti pada tahapan kedua bulan depan in syaa Allah akan lebih baik lagi,” katanya.
Baca juga: Presiden Jokowi katakan bantuan belum semua tersalurkan, minta warga tunggu
Baca juga: Presiden Jokowi minta evaluasi detil tren kasus positif baru COVID-19
Presiden minta warga yang belum terdaftar penerima bansos untuk lapor
Rabu, 13 Mei 2020 11:24 WIB