Bandung (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat, M Ridwan Kamil, memastikan, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota dan Kabupaten Bogor, Kota Depok, serta Kota dan Kabupaten Bekasi (Bodebek) akan diperpanjang selama 14 hari ke depan mulai Rabu, 29 April 2020.
"PSBB Bodebek akan diperpanjang 14 hari ke depan mulai Rabu besok, sudah diputuskan," kata gubernur, di Bandung, Senin.
Adapun sejak PSBB diterapkan pada 15 April lalu di Bodebek, dia menyatakan, terjadi penurunan tren persebaran penularan Covid-19, terutama di tiga wilayah yaitu Bogor dan Kabupaten Bogor serta Depok.
Baca juga: Gubernur Jawa Barat minta polisi perketat penjagaan di "jalan tikus"
Namun, kata dia, masih terdapat kenaikan kasus di Bekasi dan Kabupaten Bekasi sehingga menjadi salah satu alasan perlunya perpanjangan masa PSBB Bodebek.
"Jadi berita (kabar) ini highlight-nya, PSBB Bodebek berhasil khususnya di tiga wilayah," kata dia.
Secara umum, lanjutnya, terjadi penurunan kasus Covid-19 hingga 38,5 persen di PSBB Jabodetabek. "Artinya PSBB dianggap baik dan berhasil menekan persebaran COVID-19," ujar dia.
Baca juga: Gubernur: Pengetatan pintu masuk ke Jabar hingga tingkat RT/RW
Selain PSBB Bodebek, dia berujar, pemerintah Provinsi Jawa Barat juga akan mengevaluasi PSBB Bandung Raya yang hingga Senin (27/4) baru menjejak hari keenam.
Ia mengatakan, status perpanjangan PSBB Bandung Raya akan diputuskan minggu depan. "Hal yang sama akan kami evaluasi pada minggu depan untuk PSBB Bandung Raya," kata dia.
Selain itu, Kamil yang sekaligus ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat melaporkan perkembangan kasus di Jawa Barat.
Baca juga: Gubernur Jabar: Industri yang beroperasi harus bersertifikat bebas COVID-19
Hingga Rabu (24/7) pukul 16:43 WIB, terdapat 912 kasus positif Covid-19, 93 orang sembuh, dan 77 orang meninggal dunia.
Sementara terdapat total 39.043 Orang Dalam Pemantauan (ODP) dengan 8.935 orang masih dalam proses pemantauan serta total 4.373 Pasien Dalam Pengawasan (PDP), 2.049 orang masih dalam pengawasan.
"Lalu terkait penanganan kesehatan secara umum, sudah hampir 100 ribu tes masif yang kami lakukan dengan metode RDT (Rapid Diagnostic Test) hasilnya 2.000-an positif, akan kita tindak lanjuti dengan metode PCR (Polymerase Chain Reaction)," ujar dia.