Jakarta (ANTARA) - Bhayangkara FC menagih PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) untuk segera mencairkan dana subsidi bulan Maret, mengingat pemasukan klub di tengah pandemi COVID-19 sangat terbatas.
"Kami (Bhayangkara FC) mengirim surat kepada PT LIB kemarin malam kaitannya dengan pencairan bulan Maret," ujar Chief Operating Officer Bhayangkara FC Sumardji dalam siaran tertulis yang diterima wartawan, Selasa.
Sumardji mengatakan sumber pemasukan klub-klub untuk mengarungi Liga 1 berasal dari sponsor, tiket, Merchandise, serta subsidi dari PT LIB yang mencapai Rp5,2 miliar.
Saat kondisi kompetisi ditangguhkan akibat COVID-19 ini, tak ada pemasukan dari tiket. Begitu pula dengan sponsor yang sama-sama mengalami dampak sehingga menahan diri untuk menyuntikan dana bagi klub.
Baca juga: Klub sepak bola tak diizinkan gandeng sponsor judi, minuman alkohol dan rokok
Klub hanya mendapatkan dana lewat penjualan Merchandise, meski tak besar, serta menunggu subsidi dari operator liga.
"Karena memang tidak ada pemasukan klub sama sekali kan, artinya hanya bisa mengandalkan dari PT LIB. Selain itu sponsor untuk kondisi seperti ini tidak ada yang merealisasikan sehingga untuk menyambung hidup kami ajukan itu (pencairan subsidi)," kata dia.
Pada musim ini PT LIB memberi subsidi senilai Rp5,2 miliar, terkecuali untuk Persipura Jayapura dan Persiraja Banda Aceh yang mendapat subsidi Rp5,7 miliar. Kabarnya subsidi tersebut dicairkan setiap bulan selama kompetisi bergulir.
Baca juga: Robert Rene Alberts mengaku masih kecewa dengan PSSI