Jakarta (ANTARA) - Puasa Ramadhan 1441 H di China akan dimulai pada Jumat, 24 April 2020, sementara semua kegiatan peribadatan di masjid masih ditangguhkan sementara demi menghindari meluasnya wabah COVID-19.
Asosiasi Islam China (CIA) juga memutuskan puasa Ramadhan berakhir pada tanggal 23 Mei atau genap 30 hari.
Tanggal 24 Mei merupakan Hari Raya Idul Fitri, demikian pengumuman CIA yang diperoleh ANTARA, Minggu.
Baca juga: Kemenag siapkan protokol rukyatulhilal saat wabah COVID-19
Penetapan awal dan akhir bulan Ramadhan tersebut berdasarkan kalender Islam yang disesuaikan dengan kalender pendidikan setempat.
Dalam pengumuman tersebut juga dicantumkan masih berlakunya penangguhan sementara kegiatan keagamaan kolektif.
Baca juga: Ramadhan di rumah tidak mengurangi kualitas ibadah
Berbagai kegiatan masyarakat yang melibatkan orang banyak, seperti perayaan dan kegiatan keagamaan di beberapa provinsi dan kota setingkat provinsi di China ditangguhkan sejak 24 Januari atau sehari setelah Kota Wuhan ditutup total (lockdown), sebagai upaya pengendalian wabah COVID-19 yang bermula dari Ibu Kota Provinsi Hubei itu.
"Mohon dukungan dan kerja samanya untuk pencegahan dan pengendalian epidemi ini. Semua kegiatan keagamaan selama Ramadhan harap diselesaikan di rumah masing-masing sesuai ketentuan yang berlaku," demikian pernyataan CIA.
Baca juga: Masjid Al Aqsa tak akan dibuka untuk tarawih