Jakarta (ANTARA) - Bagi mereka yang berpenghasilan bulanan seperti ASN, TNI, Polri maupun pegawai swasta tetap walaupun sama-sama harus menghadapi masa sulit saat wabah virus corona (COVID-19) seperti saat ini, namun tidak sesulit yang dihadapi sebagian besar golongan dengan penghasilan tidak menentu alias pekerja serabutan.
Bagi kelompok yang disebut pekerja serabutan seperti pekerja harian, pebisnis start up (usaha rintisan), serta UKM lainnya, tetap dituntut untuk bisa survive di tengah masa sulit ini.
Apalagi pada beberapa daerah yang telah dinyatakan masuk status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akibat wabah penyakit menular. Menjadikan ruang gerak untuk kawan - kawan serabutan menjadi makin sempit karena diharuskan tinggal di dalam rumah untuk jangka waktu yang tidak sebentar.
Baca juga: 4.500 buruh di Majalengka terancam PHK dampak COVID-19
Dari sudut pandang keuangan, kondisi ini dapat berpotensi serius mengancam kawan-kawan serabutan yang penghasilannya kian tak menentu dan makin berpotensi menurun tajam.
Oleh karena itulah, perlu strategi - strategi khusus agar kawan-kawan serabutan maupun yang berpenghasilan harian agar mampu bertahan di tengah ujian yang sulit ini, antara lain :
Berbelanja Sesuai Realita Kebutuhan Keluarga
Realita kebutuhan keluarga yang menjadi prioritas pertama untuk dibeli dalam memenuhi kebutuhan selama proses tanggap darurat biasanya antara lain : beras, gas elpiji, mie instan, kecap manis, minyak goreng, bumbu dapur, sabun mandi, sabun cuci baju, shampo, pasta gigi, kuota data internet, pulsa telepon, serta susu bubuk dan popok sekali pakai bagi yang masih memiliki anak balita.
Tetap harus diingat serta menjadi prinsip bahwa barang - barang yang perlu dipenuhi ini tak boleh dibeli melebihi kebutuhan selama tinggal di dalam rumah agar menjaga kondisi stok barang di pasar tetap tersedia bagi saudara-saudara kita lainnya.
Hentikan Pengeluaran yang Tidak Penting
Hentikan saat ini juga pengeluaran untuk jajan, rekreasi, penyaluran hobi, bahkan untuk berinvestasi pun sebaiknya perlu ditunda sementara. Prinsipnya, pada saat dituntut mampu bertahan dalam kondisi sulit ini, Anda harus segera menghentikan godaan berupa bisikan keinginan dan pengeluaran yang sifatnya bukan kewajiban.
Ciptakan Kebiasaan Baru yang Murah
Ciptakan kebiasaan baru yang murah pada situasi sulit ini menjadi hal yang perlu dilakukan untuk meminimalisir rasa jenuh. Kuncinya adalah pada kreativitas dan inovasi. Dalam kondisi normal, Anda tentu dapat mengajak anak-anak bermain di wahana permainan anak yang tersedia di mall atau pasar malam. Pada saat ini, Anda dapat mendesain permainan baru bagi anak - anak secara sederhana namun tetap menyenangkan.
Contoh mudah adalah mengajari anak membuat mainan dari kardus bekas, atau dapat juga Anda temukan inspirasi lainnya melalui surfing di channel youtube.
Tetap Jualan Melalui Media Online
Agar keuangan Anda tetap dapat diandalkan pasca situasi sulit ini usai, maka saran saya adalah tetap berjualan dengan metode yang mungkin berbeda dengan cara jualan yang selama ini biasa dilakukan dalam kondisi normal yaitu dengan berjualan online. Kawan - kawan serabutan dapat mencoba merubah cara berjualan yang dalam kondisi normal biasa dengan offine, maka pada saat ini dapat dirubah melalui media online dengan target pasarnya adalah dimulai dari orang-orang terdekat. Siapa mereka? Bisa jadi saudara, tetangga, kawan sekolah, kawan bermain, tetangganya saudara, tetangganya teman, saudaranya teman atau siapapun mereka yang telah mengenal Anda dengan baik.
Negosiasi Ulang Semua Pengeluaran Bisnis
Sampaikanlah pemberitahuan kepada semua rekanan bisnis terkait kondisi saat ini. Meskipun Pemerintah telah menyampaikan status tanggap darurat, namun pemberitahuan Anda kepada atas pengeluaran bisnis yang akan jatuh tempo di masa sulit ini, membuat rekanan bisnis Anda memiliki cukup waktu untuk segera merubah strategi bisnisnya. Sebab jika mereka tak diberitahu, boleh jadi mereka merasa bahwa keuangan Anda baik-baik saja, dan jika tidak dilakukan, maka hal ini berpotensi menjadi bumerang terhadap bisnis Anda di kemudian hari.
Tambah Alokasi Dana Darurat
Dana darurat pada saat sulit menjadi hal yang sangat diperlukan oleh siapapun termasuk kawan-kawan serabutan. Salah satu cara menambah alokasi dana darurat adalah dengan jalan menjual aset yang kurang penting seperti perhiasan yang tak dipakai.
Siapkan Anggaran untuk Berbagi
Kondisi sedang sulit, mengapa kok masih harus memikirkan orang lain?
Merujuk pada penelitian Shanjiv Chopra, seorang Profesor medis dari Harvard Medical School, berkata bahwa secara ilmiah, kebiasaan berbagi merupakan salah satu faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap indeks kebahagiaan seseorang.
Lalu apa hubungannya rasa bahagia dengan anggaran untuk berbagi ini menjadi dibutuhkan saat menghadapi situasi sulit?
Berdasarkan salah satu hasil penelitian ilmu psiko-neuroimunologi (ilmu yang mengeksplorasi hubungan antara pikiran, otak, dan sistem imun tubuh) yang dipublikasikan di New England Journal of Medicine pada tahun 1991. Dalam penelitian tersebut, ada sekelompok ilmuwan yang mengadakan survei kepada sejumlah orang yang diminta memakai obat semprot hidung. Beberapa dari obat tersebut mengandung virus demam ringan dan sisanya hanya mengandung garam. Ternyata perlakuan ini kemudian membuat orang-orang yang menjadi obyek penelitian tidak tahu kandungan mana yang mereka akan dapatkan.
Hasilnya, mereka yang pikirannya stres, mengalami gejala flu. Di sisi lain, mereka yang tidak terlalu stres atau yang lebih easy going akan dapat melawan virus tersebut, terlepas dari usia, berat badan, pola diet, dan faktor lainnya.
Mereka yang memiliki kemampuan untuk melawan virus, terjadi karena pada saat seseorang merasa bahagia, tertawa atau santai, tubuh kemudian memproduksi hormon seperti serotonin, dopamin, relaksin, atau oksitosin yang akan menguatkan imun tubuhnya.
Maka dari itu, ketika kebutuhan keluarga mulai tercukupi, sangat dianjurkan pula untuk menambah pundi - pundi kebahagiaan kita. Dan salah satu cara yang paling mempengaruhi kenaikan indeks kebahagiaan kita adalah kebiasaan berbagi.
*) Baratadewa Sakti P adalah Praktisi Keuangan Keluarga & Pendamping Bisnis UMKM
Baca juga: 5.047 buruh di Jabar di-PHK terkait COVID-19