Jakarta (ANTARA) - Manajer tim nasional Inggris Gareth Southgate telah menyetujui gajinya dipangkas 30 persen.
Langkah tersebut diperkirakan akan dikonfirmasi oleh Football Association (FA) pekan depan.
Seorang juru bicara FA mengatakan kepada Sky Sports News: "Implikasi finansial dari virus corona belum diketahui. Namun demikian, sebagai organisasi nirbala, kami ingin memastikan bahwa kami mengambil tindakan yang sesuai untuk mendukung organisasi yang lebih luas dan karyawan kami.
"Kami akan memberi pengumuman lebih jauh mengenai langkah kami selanjutnya pada waktunya," lanjutnya, dikutip dari laman Sky Sports, Minggu.
Langkah Southgate diambil pada akhir pekan ketika para pemain liga berada di bawah tekanan politik yang meningkat untuk melakukan pemotongan gaji.
Sekretaris kesehatan Matt Hancock telah meminta pesepak bola Liga Premier melakukan pemotongan gaji untuk membantu melawan virus corona.
Matt Hancock mempertimbangkan topik tersebut dalam brifing harian pemerintah pada Kamis ketika ia mengatakan para pemain Liga Premier seharusnya "memotong gajinya dan memainkan peran mereka".
20 klub Liga Premier bertemu pada Jumat, ketika mereka dengan suara bulat setuju untuk berkonsultasi dengan para pemain mereka mengenai kombinasi pengurangan bersyarat dan penundaan sebesar 30 persen dari total upah tahunan".
Pada Sabtu sore, Liga Premier bertemu dengan semua klub, Asosiasi Pesepakbola Profesional (PFA) dan Asosiasi Manajer Liga (LMA) dalam satu konferensi via telepon untuk mendiskusikan kemungkinan pengurangan atau penundaan upah.
Setelah pertemuan tersebut, PFA mengatakan pemain Liga Premier bersiap untuk "berkontribusi finansial secara signifikan" namun mengingatkan pemotongan gaji 30 persen akan mempunyai implikasi yang luas.
Baca juga: Liga Inggris terancam denda Rp15,3 triliun bila kompetisi tidak dilanjutkan
Sebelumnya pada Sabtu, Liverpool menjadi klub Liga Premier terbaru yang merumahkan anggota mereka yang tidak bermain untuk cuti, mengikuti jejak Tottenham, Norwich, Newcastle dan Bournemouth.
Southgate bergabung dengan pelatih kepala rugby Inggris Eddie Jones yang memotong gajinya.
Pekan lalu, Jones setuju untuk memotong gajinya lebih dari 25 persen, bersama dengan Tim Eksekutif Rugby Football Union (RFU).
Baca juga: Tunangan PM Inggris yang hamil miliki gejala COVID-19
Baca juga: Serikat pesepak bola PFA khawatir pemotongan gaji pemain akan kurangi pendanaan medis Inggris