Jakarta (ANTARA) - Industri otomotif dunia terpuruk pada awal tahun ini-- ditambah dampak pandemik COVID-19--, tidak terkecuali Mazda yang penjualan dan produksi Januari-Februari turun di atas 10 persen.
Mengutip laporan terbaru Mazda, Kamis, produksi global Mazda pada dua bulan pertama 2020 turun 10 persen menjadi hanya 225.978 unit, dengan rincian 218.640 kendaraan penumpang dan 7.338 unit kendaraan komersial.
Sementara penjualan globalnya turun 11,8 persen menjadi 209.691 unit dibanding periode sama tahun lalu. Untuk Februari saja, Mazda menjual 97.981 unit, turun 14.2 persen.
Semua penjualannya di berbagai belahan dunia Januari-Februari turun, kecuali di AS. Di pasar domestik Jepang, penjualan 33.003 unit turun 9,7 persen, di AS naik 18,5 persen menjadi 52.006 unit, China 23.393 unit atau turun 32 persen, Eropa 29.752 (-26,2%), di kawasan lainnya 71.537 unit, turun 13,3 persen.
Baca juga: Ekspor produk otomotif Indonesia ditargetkan Presiden capai 1 juta unit
Penjualan global model andalan Mazda pada Februari 2020 juga tidak bagus, CX-5 hanya 30.832 (-13,2%), Mazda3 hanya 15.504 unit (-31,6%), dan CX-30 15.349 unit.
Menanggapi penyebaran global virus corona baru, banyak negara dengan cepat dan secara ekstensif memperkuat langkah-langkah pencegahan infeksi mereka termasuk menerapkan jam malam, penangguhan bisnis ritel, dan pembatasan kegiatan perusahaan.
Mazda memutuskan untuk menyesuaikan produksi di fasilitas produksi secara global dengan pertimbangan kesulitan dalam pengadaan suku cadang, penjualan yang anjlok di pasar luar negeri, dan ketidakpastian pasar masa depan.
Baca juga: Keuntungan menggunakan mobil listrik di Indonesia
Mazda berencana untuk menunda produksi selama 13 hari dan mengoperasikan shift siang hari hanya selama delapan hari di Pabrik Hiroshima dan Pabrik Hofu dimulai 28 Maret hingga 30 April.
Mazda bermaksud untuk mentransfer bagian dari produksi yang semula dijadwalkan untuk periode ini ke kuartal kedua tahun fiskal yang berakhir Maret 2021 atau lebih baru sambil memantau bagaimana situasi berkembang.
Selama periode ini, operasi administrasi akan dilakukan seperti biasa.
Baca juga: Lewat "Jabar Otofest 2019" Dinas Perindustrian Jabar dorong pertumbuhan industri otomotif
Untuk pabrik di luar negeri, Mazda de Mexico Vehicle Operation, tempat produksinya di Meksiko, akan ditutup selama sekitar 10 hari mulai 25 Maret, dan AutoAlliance (Thailand) Co., Ltd., akan menangguhkan produksi 10 hari juga mulai dari 30 Maret.
Mazda akan melanjutkan operasi penjualan di negara-negara tertentu termasuk Jepang dan Cina. Untuk wilayah lain, Mazda akan mengambil tanggapan yang sesuai dengan kebijakan masing-masing negara yang ditujukan mencegah penyebaran virus dan memberikan upaya terbaik untuk meminimalkan dampak pada penjualan dan operasi layanan untuk pelanggan.
"Selain itu, kami akan berupaya meminimalkan dampak pada mitra bisnis lokal yang selalu menunjukkan dukungan mereka," kata Mazda.
Mazda menempatkan prioritas tertinggi pada kesehatan dan keselamatan penduduk lokal, pelanggan dan karyawan dan akan terus mengambil langkah pencegahan infeksi seperti teleworking dan sterilisasi di kantor dan diler Mazda.
Baca juga: Rencana investasi Hyundai di Indonesia terus dikawal Kemenperin
Turun di atas 10 persen, produksi dan penjualan Mazda Januari-Februari
Kamis, 2 April 2020 9:40 WIB