Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Sukabumi, Jawa Barat, menambah kendaraan taktis bak terbuka yang dilengkapi peralatan sprayer tembak serta tempat penyimpanan toren cairan disinfektan portabel dalam upaya memutus mata rantai persebaran COVID-19.
"Kendaraan taktis tambahan ini diperuntukkan guna memaksimalkan dalam operasi pelayanan penanganan dalam memutus mata rantai persebaran virus corona di Kota Sukabumi melalui penyemprotan disinfektan ke berbagai lokasi sentral publik," kata Ketua PMI Kota Sukabumi Suranto Sumowiryo di Sukabumi, Selasa.
Menurutnya, armada ini merupakan bantuan dari PMI Pusat untuk mendukung operasi pelayanan dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19, karena sebelumnya lembaga kemanusiaan ini memiliki keterbatasan armada sehingga dalam memberikan layanan harus menyewa kendaraan dari pihak lain.
Baca juga: PMI Depok gencar semprotkan disinfektan cegah penyebaran COVID-19
Pihaknya mengucapkan terima kasih kepada PMI Pusat, khususnya kepada Ketua Umum PMI Pusat Jusuf Kalla, yang sangat peduli dalam upaya memutus mata rantai penyebaran virus mematikan ini yang semakin merebak di Kota Sukabumi, meskipun belum ada yang postif terinsfeksi.
Dia melanjutkan, dengan adanya kendaraan taktis ini tentunya bisa memaksimalkan kinerja relawan di lapangan dalam memberikan pelayanan kemanusiaan. Selain itu fungsi kendaraan ini juga untuk memberikan sosialisasi edukasi tentang pencegahan.
Baca juga: Tujuh siswa Setukpa Lemdik Polri Sukabumi positif COVID-19
"Kami (PMI kota Sukabumi) mengalami kebanjiran permintaan dari masyarakat untuk dilakukan penyemprotan disinfektan di berbagai lokasi, mulai dari ruang publik, sekolah, tempat ibadah, perkantoran hingga permukiman," ujarnya.
PMI kota Sukabumi telah mencatat, dalam operasi penyemprotan disinfektan di hari ke-14 ini tidak kurang sekitar 200 titik yang sudah dilakukan penyemprotan. Jumlah 200 titik itu belum ditambah dengan permintaan yang menjadi daftar tunggu sampai saat ini.
Baca juga: Gedung Pusbang Dai Sukabumi dijadikan ruang isolasi antisipasi lonjakan PDP