"Karena krisis kesehatan dan perkembangan situasi di Prancis dan internasional Festival de Cannes tak dapat lagi dihelat pada 12-23 Mei seperti yang sudah direncanakan," cuit pihak penyelenggara lewat akun Twitter pada Kamis (19/3).
Sejumlah opsi dipertimbangkan agar festival tetap berjalan, salah satuya adalah ditunda sampai Juni atau Juli.
Rumor bahwa festival yang tahun ini jurinya dipimpin oleh Spike Lee itu akan ditunda sudah beredar sejak Maret saat Prancis melarang adanya perkumpulan massa pada 8 Maret silam.Due to the health crisis and the development of the French and international situation, the Festival de Cannes will no longer be able to take place on the dates planned, from May 12 to 23. More info #Cannes2020 ???? https://t.co/peLmfw0gQW pic.twitter.com/SVWPasvU23
— Festival de Cannes (@Festival_Cannes) March 19, 2020
Prancis membatasi hanya 1.000 orang berkumpul guna mencegah tersebarnya virus corona. Itu jauh lebih dari sedikit yang dibutuhkan untuk terselenggaranya festival film.
Pada Sabtu, Le Point, majalah Prancis menulis soal pembatalan Cannes namun dibantag oleh penyelenggara.
"Meskipun ada beberapa berita utama yang sensasional, tidak ada yang baru untuk dikatakan," kata Aïda Belloulid, juru bicara festival, dalam pesan teks pada saat itu.
Dia mengatakan keputusan akan dibuat pada pertengahan April ketika program festival akan diumumkan, tetapi situasi di Perancis telah meningkat.
Negara itu sekarang sedang "lockdown", dan orang-orang dapat didenda karena meninggalkan rumah mereka dengan alasan selain membeli makanan, bepergian untuk bekerja atau berolahraga.
Lebih dari 4.000 orang didenda pada hari Rabu, menurut France24, kantor berita internasional milik negara.
Pernyataan Cannes muncul setelah beberapa acara budaya besar lainnya di Eropa membuat perhitungan serupa dengan pandemi dalam beberapa hari terakhir. Pada hari Rabu, Kontes Lagu Eurovision dibatalkan, seperti Glastonbury, festival musik Inggris, yang dimaksudkan untuk merayakan tahun ke-50.