Bogor (ANTARA) - Wali Kota Bogor Bima Arya menjalani pemeriksaan kesehatan di Bandara Soekarno-Hatta setelah kembali dari kunjungan kerja ke Turki dan Azerbaijan.
Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokompim) Kota Bogor, Rudiyana di Bogor, Senin, menyatakan Bima Arya tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tengerang, sekitar pukul 14:00 WIB dan setelah diperiksa langsung menuju ke kediaman di Katulampa, Bogor Timur, Kota Bogor.
Wali Kota Bogor Bima Arya bersama rombongan, yakni Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Firdaus dan Kepala Bagian Pemerintahan Setda Kota Bogor Adi Novan.
Menurut Rudiyana, Wali Kota Bogor dan rombongan menjalani pengecekan kesehatan, seperti pemeriksaan temperatur tubuh melalui penyinaran retina mata, penyemprotan desinfektan dan pemakaian pembersih tangan (hand sanitizer).
Baca juga: Disdukcapil Kota Bogor kurangi pelayanan cegah COVID-19
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, di Kota Bogor, Minggu (15/3) mengatakan, Wali Kota Bogor setelah kembali dari luar negeri akan dilakukan pemantauan sebagai orang dalam pemantauan (ODP). "Teknis pemantauannya akan dilakukan oleh Dinas Kesehatan," kata Dedie.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Bogor, Oki Kurniawan, juga menyampakan hal yang sama.
"Dalam pemantauan ini, kita minta Pak Bima dan rombongan yang berkunjung ke luar negeri, untuk berada di rumah dulu selama 14 hari," katanya.
Baca juga: Lomba lari 'Bogor Half Marathon' ditunda cegah potensi risiko corona
Menurut Oki, aktivitas Bima Arya dalam menjalankan tugas-tugasnya memimpin pemerintahan di Kota Bogor bisa dilakukan dari rumah.
"Pak Bima tetap bekerja, tidak cuti. Namun, pekerjaannya sebagai wali kota, untuk sementara selama 14 hari dilakukan dari rumah," katanya.
Oki Kurniawan menegaskan, hal ini sudah menjadi arahan dari Kementerian Kesehatan.
"Bahwa, siapa saja yang memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri, terutama ke 119 negara yang tercemar virus COVID-19, akan dilakukan pemantauan," katanya.
Baca juga: Dinkes Kota Bogor koordinasi dengan RSUD Surakarta soal riwayat pasien corona meninggal dunia