Jakarta (ANTARA) - Pep Guardiola mengindikasikan bahwa ia akan tetap membesut Manchester City musim depan, meski terancam dilarang bermain di Liga Champions selama dua musim, menurut laporan Mirror pada Senin (17/2).
Pelatih City asal Spanyol tersebut akan menghormati kontraknya di City, yang tersisa 12 bulan lagi setelah UEFA menghukum juara Inggris itu karena melanggar peraturan aturan keadilan finansial (FFP).
City membawa kasus mereka ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) dalam upaya untuk menangguhkan hukuman tersebut. UEFA ingin mempercepat proses banding itu, sehingga hukuman akan diberlakukan musim depan.
Hukuman UEFA tersebut telah menimbulkan spekulasi bahwa Guardiola akan segera meninggalkan Etihad. Namun, mantan pelatih Barcelona itu mengumumkan bahwa ia akan tetap loyal kepada klub yang sudah ditukanginya empat tahun terakhir.
Manchester City yakin mereka memiliki alasan kuat agar hukuman mereka dicabut. The Citizens sadar bahwa larangan ini bisa membuat para pemain top mereka meninggalkan klub demi bermain di kompetisi tertinggi Eropa.
Mantan pelatih Barcelona dan Bayern Munchen tersebut telah memenangkan Liga Champions dua kali ketika masih berada di Camp Nou.
Namun, ia gagal menembus semifinal bersama Bayern meski memenangkan Bundesliga tiga musim berturut-turut. Ia telah menjuarai gelar Liga Premier Inggris dua musim beruntun di City dan juga mengklaim treble domestik.
Baca juga: Giliran Liga Inggris, juga selidiki Manchester City
Baca juga: Dihukum UEFA, Manchester City kecewa tapi tidak kaget