Garut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Jawa Barat, menyiapkan anggaran dari APBD 2020 untuk biaya tak terduga (BTT) sebesar Rp30 miliar dana yang cukup besar dibandingkan dengan daerah lain untuk penanganan bencana alam di Garut.
"BTT kita Rp30 miliar bisa digunakan untuk penanganan bencana alam," kata Bupati Garut, Rudy Gunawan usai menghadiri wisuda penghafal Al Quran di Pondok Pesantren Darussalam, Kersamanah, Kabupaten Garut, Sabtu.
Ia menambahkan, Pemkab Garut menyiapkan dana sebesar itu karena wilayah Garut memiliki potensi bencana yang cukup tinggi di Jabar.
Bahkan dana yang disiapkan itu, menurut dia jika terjadi kekurangan dapat ditambah lagi pada perubahan anggaran 2020.
"BTT ini saya kira lebih gede, di daerah lain itu ada yang hanya Rp2 miliar BTTnya, kita bisa saja ditambah," ujarnya.
Ia menyampaikan, BTT tersebut bisa digunakan untuk keadaan darurat penanggulangan bencana, termasuk bisa dialokasikan untuk bantuan rumah rusak.
Bentuk bantuannya, berupa bahan bangunan seperti semen, batu bata, dan kebutuhan lainnya untuk membangun rumah yang terdampak bencana alam.
"Rumah rusak akan dapat bantuan berupa material saja seperti semen, batu bata, untuk prosedurnya sudah ada," katanya.
Ia menambahkan, penyaluran BTT bisa langsung perintah dari bupati sehingga prosesnya akan lebih cepat untuk penanggulangan bencana.
Bupati memastikan proses penanggulangan bencana alam tidak akan lama, termasuk memberikan bantuan logistik akan dilakukan dengan cepat, jika ada hambatan atau keterlambatan dipersilakan meminta langsung ke bupati.
"Untuk yang butuh bantuan ke saya saja, saya kirim langsung," ujarnya.
Terkait enam kecamatan di Garut dilanda bencana longsor, lanjut Bupati pihaknya melalui instansi terkait sudah terjun ke lapangan untuk melakukan pendataan dan memberikan bantuan.
"Pak Sekda kemarin (Jumat) sudah bawa logistik ke Banjarwangi," katanya.
Baca juga: Bupati: Garut darurat bencana alam longsor pada musim hujan
Baca juga: Tanah longsor menerjang empat desa di Banjarwangi Garut