Jakarta (ANTARA) - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meresmikan Pusat Informasi Maritim (Pusinfomar) TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin.
"Pada hari ini, Senin 6 Januari 2020 Pusat Informasi Maritim TNI saya resmikan," kata Panglima TNI.
Panglima TNI juga melantik Kolonel Laut (P) Andi Abdul Aziz sebagai Kepala Pusinfomar TNI. Andi Abdul Aziz akan naik pangkat bintang satu promosi.
Pusinfomar TNI merupakan Badan Pelaksana Pusat (Balakpus) Mabes TNI yang berkedudukan langsung di bawah Panglima TNI dan bertanggung jawab kepada Panglima TNI, dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Kepala Staf Umum (Kasum) TNI. Dalam tugas sehari-hari Pusinfomar TNI di bawah pembinaan Kepala Staf Angkatan Laut.
Pusinfomar TNI dibentuk berdasarkan Perpang TNI No. 39 Tahun 2019 Bulan Desember 2019 Tentang Organisasi dan Tugas Pusinfomar TNI tanggal 3 Desember 2019 bertugas memelihara dan meningkatkan keamanan maritim melalui komunikasi, koordinasi dan kolaborasi bersama di bidang pengumpulan, penyediaan dan pertukaran informasi antarpusat operasi maupun pusat informasi maritim nasional dan internasional dalam rangka mendukung tugas pokok TNI.
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dalam sambutannya mengatakan, Indonesia sebagai negara maritim dan negara kepulauan memiliki tantangan kelautan yang sangat besar terlebih wilayah laut Indonesia menjadi lalu lintas perekonomian dunia dengan nilai ekonomi yang sangat besar setiap tahunnya.
"Indonesia memerlukan upaya wilayah laut secara terintegrasi yang menggabungkan seluruh potensi sumber daya pemangku kepentingan (stakeholder) kemaritiman," kata Panglima TNI.
Menurut Hadi, bentuk sangat sederhana sinergi tersebut adalah berbagai informasi dan upaya meningkatkan kesadaran bidang maritim.
Keberadaan TNI dalam mengawal peralatan nusantara tentunya tidak terlepas dari pelaksanaan tugas instansi lain.
Oleh karena itu, perlu untuk membentuk pusat informasi maritim TNI dalam mendukung pelaksanaan tugas TNI di wilayah perairan nusantara sekaligus bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan terkait.
"Upaya ini merupakan bentuk sinergitas kementerian dan lembaga dalam menghadapi kompleksitas permasalahan maritim. Hal tersebut tidak terlepas dari kemajuan teknologi. Kemajuan tersebut terutama teknologi komunikasi memberi berbagai kemudahan yang harus dapat kita manfaatkan dengan baik," tuturnya.
Kemajuan itulah yang telah digunakan oleh berbagai pusat informasi yang telah didirikan oleh negara lain seperti Singapura, Malaysia, dan India.
"Teknologi penginderaan jarak jauh yang dikombinasikan dengan teknologi komunikasi memungkinkan berbagai instansi terkait untuk berbagi informasi secara cepat. Melalui pusat informasi maritim tni berharap sinergi kementerian dan lembaga yang ada dapat berjalan lebih baik," ujarnya.
Informasi yang berasal dari setiap instansi dapat dianalisa dan digunakan bersama sama di lapangan. Informasi tersebut sekaligus menjadi bank data yang tentunya akan senantiasa dimanfaatkan setiap saat.
"Peralatan yang kita miliki dapat saling melengkapi dan mengisi. Patroli laut kementerian dan lembaga yang ada akan dapat bekerja sama lebih dan lebih baik lagi. TNI tentunya berharap dapat bekerja sama dengan negara sahabat dalam meningkatkan keamanan di laut dan memberantas kejahatan di laut," papar mantan Irjen Kemhan ini.
Sebagai satuan baru, Marsekal Hadi menambahkan Pusinformar TNI Harus membangun sistem yang kokoh.
"Tidak hanya sistem internal terkait terkait analisa informasi yang harus dibangun. Tapi juga bagaimana sistem kerja sama berbagai informasi yang harus dibangun dengan kementerian dan lembaga terkait lainnya. Diperlukan pula personel terbaik dan profesional sebagai awak yang didukung teknologi tinggi yangs selalu diperbaharui," ujarnya.