Garut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, memiliki program rencana lima tahun (renstra) hingga 2024, mampu menyerap 27 ribu tenaga kerja sebagai upaya mengurangi angka pengangguran di Garut.
"Kami memiliki renstra untuk lima tahun ke depan untuk menyerap tenaga kerja sebanyak 27 ribuan," kata Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Garut, Tedi kepada wartawan di Garut, Minggu.
Ia menuturkan, Pemkab Garut terus berupaya meminimalisasi angka pengangguran yang selama ini berdasarkan data pemohon pembuatan kartu kuning mencapai 23 ribuan pencari kerja pada tahun 2018.
Selama ini, lanjut dia, lapangan kerja di Garut belum mampu menyerap semua para pencari kerja, apalagi jumlah lulusan sekolah lebih banyak daripada jumlah kebutuhan kerja di perusahaan yang ada di Garut.
"Mudah-mudahan ke depan bisa mengurangi angka pengangguran," katanya.
Kabupaten Garut selama ini terbuka bagi investor untuk membuka usaha sehingga bisa menyerap tenaga kerja baru. "Peluang kerja di Garut saya kira akan terus berkembang," katanya.
Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Garut, Agus Ismail menambahkan Kabupaten Garut menargetkan pada 2024 angka pengangguran berkurang dari 9,27 persen menjadi 6 persen.
Ia berharap, perluasan lapangan kerja dan menarik investor ke Garut serta menyiapkan sumber daya manusia agar memiliki kemampuan dan keterampilan akan mampu mengurangi angka pengangguran.
"Menyiapkan kualitas SDM dan penarikan investor akan memperlebar ruang kesempatan lapangan kerja di Garut," katanya.
Baca juga: Pemkab Garut siap mengembangkan potensi wisata petualangan di Guntur
Baca juga: Lima wajib pajak di Garut menunggak Rp30 jutaan