Cirebon, Jawa Barat (ANTARA) - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengajak seluruh elemen masyarakat menjaga masjid agar tidak sampai menjadi tempat untuk menebar ujaran kebencian dan permusuhan.
"Jangan sampai masjid dijadikan tempat menyampaikan sumpah serapah, ujaran kebencian, permusuhan, maki-maki, dan lainnya," katanya di Cirebon, Jumat, saat membuka Festival Tajug 2019.
Dia mengatakan bahwa tajug atau masjid mesti dijaga agar tidak menjadi tempat untuk menyebarkan kebohongan, umpatan, kebencian, dan narasi buruk.
Masjid, ia melanjutkan, mestinya menjadi tempat narasi positif, tempat menyampaikan hal-hal baik seperti mengajak untuk saling mencintai, saling menghormati, dan saling menolong.
"Jangan sampai ada narasi-narasi permusuhan kebencian dan ini perlu dijaga, agar masjid diisi dengan narasi saling mencintai, membantu, menolong dan sebagainya," kata dia.
Wakil Presiden juga mengemukakan bahwa acara Festival Tajug 2019 sangat penting untuk menyebarluaskan kebaikan, terutama melalui masjid-masjid.
"Festival Tajug ini menjadi sangat penting karena Sunan Gunung Jati juga mengikuti Rasulullah mengembangkan Islamnya melalui masjid," katanya.
Ketua Panitia Festival Tajug 2019 KH Mustofa Aqiel Siradj mengatakan bahwa festival tajug merupakan wujud wasiat Sunan Gunung Jati, "ingsun titip tajug lan fakir miskin" (saya menitipkan masjid dan fakir miskin).
"Sebagai umat yang beriman, kita harus dapat meneruskan dan menjaga tajug," kata Mustofa.
Ia mengatakan bahwa masjid fungsinya sangat luas, tidak hanya sebagai tempat beribadah, tapi juga tempat dakwah dan kegiatan ekonomi.
Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin ziarah ke makam Sunan Gunung Jati Cirebon
Baca juga: Ma'ruf Amin sebut jangan sampai jadi "kiai gerhana"