Majalengka (ANTARA) - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Agus Permana mengatakan sudah empat hari kawasan Gunung Ciremai di ketinggian 800 Mdpl terbakar dan saat ini masih belum dapat dipadamkan.
"Kejadian awal diketahui pada hari Jumat (4/10) lalu dan sampai saat ini api masih belum bisa dipadamkan," kata Agus di Majalengka, Senin.
Lokasi kebakaran itu, kata Agus, terjadi di Blok Awilega Desa Bantaragung, Kecamatan Sindawangi, Kabupaten Majalengka, tepatnya di kawasan Balai Taman nasional Gunung Ciremai (BTNGC).
Kemudian pada Sabtu (6/10) api juga belum bisa dikendalikan, karena cuaca dan angin yang cukup kencang sehingga cepat merambat ke daerah lainnya.
"Karena angin cukup besar dan berubah-ubah, api merembet ke arah Blok Sidodolog dan Blok Liangangin," ujarnya.
Agus menambahkan selain cuaca, faktor lahan yang terbakar juga sangat berpengaruh, di mana jenis vegetasi yang terbakar merupakan pohon pinus dan semak belukar.
Yang menjadi kendala dalam pemadaman, karena lokasi kebakaran susah dijangkau dan menyebar di beberapa titik, sehingga memerlukan waktu untuk mencapai lokasi.
Untuk sementara areal yang terbakar diperkirakan sekitar kurang lebih 80 Hektar, yang terdiri dari lahan milik BTNGC.
"Saat ini api sudah menyebar dan mengarah ke Blok Situmpuk dan daerah Blok Rawa yang berbatasan dengan Kabupaten Kuningan," katanya.*
Baca juga: Kebakaran lahan di Kabupaten Bandung meluas hingga tiga hektare
Baca juga: Areal hutan Gunung Papandayan di Garut terbakar
Sudah empat hari kawasan Gunung Ciremai terbakar
Senin, 7 Oktober 2019 16:37 WIB