Bandung (ANTARA) - Panglima Daerah Militer (Pangdam) III/Siliwangi Letjen TNI Tri Soewandono mengatakan bahwa selain mengangkat senjata TNI juga harus bisa berperang melawan hoaks yang dapat memecah keutuhan bangsa.
Pada acara peringatan Hari Ulang Tahun ke-74 TNI di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Sabtu, ia mengatakan, di era digital ini TNI mesti mewaspadai perang asimetris yang tidak terlihat wujudnya.
Dia juga menekankan pentingnya sinergi TNI dan Polri dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia pada masa informasi tidak valid dan hoaks bisa dengan mudah beredar seperti sekarang.
"Bukan hanya TNI-Polri, dengan masyarakat, tokoh masyarakat juga perlu bersinergi," katanya.
"Masyarakat juga perlu menyadari bahwa, jangan kita percaya dengan hoaks. Kita tahu serangan hoaks bagian dari pada perang siber," ia menambahkan.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sependapat dengan Pangdam Siliwangi. Ia mengatakan bahwa masyarakat perlu menyaring informasi yang masuk ke mereka agar tidak mudah terhasut informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Masyarakat harus siap menghadapi perang baru yaitu perang informasi," katanya.
Acara peringatan hari ulang tahun TNI juga dihadiri oleh Kepala Polda Jawa Barat Irjen Pol Rudy Sufahriadi, Ketua DPRD Jawa Barat Taufik Hidayat, prajurit TNI, serta aparat Polri. Dalam acara itu, mereka juga bernyanyi dan menari bersama.
Baca juga: Jajaran TNI tambah 60 jabatan baru untuk perwira tinggi