Bandung (ANTARA) - Ribuan pegawai PT Dirgantara Indonesia (PTDI) serta masyarakat sekitar menggelar salat gaib dan doa bersama di Masjid Habibburahman PTDI, Jalan Kapten Tata Negara, Kota Bandung, untuk mendoakan kepergian Presiden ketiga Republik Indonesia, BJ Habibie yang wafat di Jakarta, Rabu (11/9).
Manajer Komunikasi Perusahaan dan Promosi PTDI, Adi Prastowo, Kamis mengatakan masjid tersebut diresmikan oleh BJ Habibie dan Ainun pada tahun 1994.
Baca juga: Jajaran Polda Jabar gelar shalat gaib untuk doakan BJ Habibie
Maka menurutnya shalat gaib adalah salah satu cara untuk mendoakan tokoh teknokrat itu.
"Masjid ini punya keterikatan sendiri, betul-betul ini buatan dan diresmikan oleh Pak Habibie dan Ibu Ainun," kata Adi.
Para karyawan mengikuti shalat tersebut saat jam istirahat siang ke masjid yang terletak tidak jauh dari lokasi PTDI. Para karyawan memanjatkan doa-doa untuk mengenang jasa Habibie bagi perusahaan tersebut.
Baca juga: Sinta Nuriyah Wahidcerita diberi kurma BJ Habibie
Menurut Adi, almarhum Habibie terakhir berkunjung ke masjid tersebut pada tahun 2007. Saat itu, kata dia, Habibie juga meninjau PTDI yang sedang mengalami penurunan jumlah karyawan.
"Saat itu terjadi pengurangan karyawan yang signifikan dan beliau datang ke sini melihat ruangan-ruangan banyak yang kosong dan kesedihan diungkapkan beliau," kata dia.
Baca juga: Presiden pimpin upacara kenegaraan pemakaman BJ Habibie
Salah satu kontribusi besar pertama dari BJ Habibie ke PTDI yang sebelumnya bernama PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio (IPTN) ialah Pesawat NC 212-100 hingga menjadi NC 212-i yang memiliki mode pilot otomatis. Pesawat yang mampu menampung 24 penumpang itu menjadi pesawat andalan PTDI.
Selain itu Habibie juga menggagas pembuatan pesawat N250 yang pada saat itu mampu mengharumkan nama Tanah Air di kancah internasional. Pesawat itu menggunakan teknologi canggih, yakni
Bacharuddin Jusuf Habibie atau BJ Habibie wafat dalam usia 83 tahun pada pukul 18.05 WIB di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (11/9).
Baca juga: Megawati dan SBY hadiri pemakaman BJ Habibie di TMPN Kalibata
Putra Habibie, Thareq Kemal Habibie, menyebutkan bahwa Wakil Presiden ketujuh Republik Indonesia itu wafat karena faktor usia.