Bandung (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat menyesalkan terjadinya mal-distribusi tenaga kesehatan, khususnya dokter di provinsi ini.
Ketua Pansus IV DPRD Jawa Barat tentang Raperda Penyelenggaraan Kesehatan Daddy Rohanady, Selasa mengatakan angka mal-distribusi tenaga kesehatan dalam hal ini dokter di Jawa Barat mencapai 57,4 persen dan untuk dokter gigi mencapai 82 persen.
"Sehingga jangan sampai banyak dokter, tetapi di beberapa daerah kita tidak punya dokter," kata Daddy.
Hal terkait mal-distribusi dokter di Jawa Barat tersebut, kata dia, sudah diungkapkan oleh pihaknya kepada Kementerian Kesehatan RI, beberapa hari lalu.
Politisi dari Fraksi Partai Gerindra DPRD Jawa Barat ini mengatakan terjadinya maldistribusi tenaga kesehatan berdampak pada jumlah kematian ibu dan anak yang masih cukup tinggi.
"Ini yang akan coba kita reduksi lewat pertemuan ini, bisa menjadi masukan Raperda tentang Penyelenggaraan Kesehatan. Intinya kita ingin memberikan layanan yang prima," katanya.
"Kami ingin menjangkau mereka yang tidak terjangkau selama ini, dan kita ingin melayani mereka yang tidak terlayani selama ini," lanjut dia.
Sementara itu, terkait adanya beberapa rencana inisasi dalam pelayanan kesehatan, Daddy menyebut hal tersebut akan segera ia bahas secara mendalam.
Salah satu rencana inisiasi tersebut, kata dia, adalah pelayanan kesehatan "jemput bola".
"Selain pelayanan jemput bola, inisiasi lain seperti penggunaan teknologi akan coba diterapkan," katanya.