Bandung (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat mengatakan penataan ruang di kawasan Kota dan Kabupaten Bogor harus sinergis agar terwujudk wilayah yang berkualitas, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
"Kemarin Pansus VII DPRD Jabar melakukan kunjungan kerja ke Bappeda Kota Bogor dan Bappedalitbang Kabupaten Bogor dalam salah satu hal yang menjadi catatan kami ialah sinkronisasi pembangunan di wilayah Kota dan Kabupaten Bogor harus sinergis," kata Ketua Pansus VII DPRD Jawa Barat Herlas Juniar, di Bandung, Jumat.
Herlas mengatakan Kota dan Kabupaten Bogor merupakan salah satu kantung permukiman penduduk Jabodetabek dan sebanyak 15 persen penduduk Jabodetabek tinggal di Kabupaten Bogor.
Dia mengatakan Kota dan Kabupaten Bogor merupakan bagian yang tidak terpisahkan sehingga penataan ruang di Kota dan Kabupaten Bogor harus sinergi dan bisa terintegrasi agar bisa disusun untuk keberlangsungan pembangunan di wilayah tersebut.
"Bagi kami, visi mereka harus kita wujudkan terkait daya dukung dan kesinambungan seperti sistem transportasi yang terintegrasi sehingga harus terwujud dalam pola dan tata ruang", ujar Herlas.
Menurut dia, kebutuhan dukungan Provinsi Jawa Barat di wilayah Kota dan Kabupaten Bogor yang merupakan kantung permukiman diantaranya angkutan massal berbasis rel Jabodetabek dan regional Kota dan Kabupaten Bogor, angkutan massal Kota dan Kabupaten Bogor berbasis bus serta peningkatan kualitas jalan di wilayah perbatasan.
"Beberapa usulan yang dimasukan Bappeda Kabupaten dan Kota Bogor sebagian sudah masuk dalam draft perda RTRW kita di provinsi dan sedang disinkronkan. Kemudian ada beberapa hal yang belum masuk dan akan menjadi catatan penting bagi pembahasan kita selanjutnya," kata Herlas.