Indramayu (ANTARA) - Seluas 3.000 hektare lebih tanaman padi di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, terancam gagal panen disebabkan kurangnya suplai air pada musim kemarau ini.
"Laporan sementara yang masuk ke kami ada 3.000 hektare lebih sawah yang terancam gagal panen," kata Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu Sutatang di Indramayu, Minggu.
Menurutnya dari 3.000 hektare lebih tanaman padi yang terancam gagal panen itu terdapat di dua kecamatan yaitu Kecamatan Losarang dan Kecamatan Kandanghaur.
Di dua kecamatan tersebut memang jauh dari Waduk Jatigede dan juga Jatiluhur, sehingga pasokan air untuk tanaman tidak bisa sampai.
"Dua kecamatan itu jauh dari sumber air dan biasanya menggunakan air hujan saja, karena irigasinya jauh," tuturnya.
Sutatang menambahkan jumlah tanaman padi yang terancam gagal panen tersebut bisa terus bertambah apabila hujan tidak turun pada bulan-bulan ini.
Tapi lanjut dia, apabila tanaman padi itu dialiri air pada bulan ini, maka dipastikan bisa diselamatkan, karena saat ini masih belum sampai kekeringan yang parah.
"Sekarang tanaman padi yang terancam gagal panen itnit berumur satu bulan dan apabila ada hujan ataupun air, maka bisa diselamatkan," katanya.
Baca juga: Kekeringan di Bekasi meluas hingga belasan desa
Baca juga: Bupati Bogor lakukan langkah antisipasi kemarau dan gagal panen
Lahan tanaman padi 3.000 ha di Indramayu terancam gagal panen
Minggu, 7 Juli 2019 18:55 WIB