Indramayu (Antaranews Jabar) - Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Sutatang mengatakan saat ini ada sekitar seribuan hektare tanaman padi terutama di Kecamatan Kandanghaur yang gagal panen atau puso.
"Yang mempunyai data riil itu Dinas terkait, tapi ada sekitar seribuan tanaman padi yang puso," kata Sutatang di Indramayu, Kamis.
Tanaman padi yang terkena puso itu kata Sutatang, terdapat di Kecamatan Kandanghaur, karena memang kecamatan itu terletak diujung, sehingga sulit teraliri air dari waduk sekitar.
Menurutnya ada empat kecamatan di Indramayu yang memang menjadi langganan kekeringan, keemapt kecamatan itu terletak diujung, sehingga aliran air dari waduk Rentang dan Cipanas tidak maksimal.
"Ada empat kecamatan yang sering terjadi puso, karena kurangnya suplai air terutama saat musim kemarau," ujarnya.
Meskipun ada sekitar seribuan hektare tanaman padi yang terkena puso di Kecamatan Kandanghaur, namun masih ada sekitar 500 hektare yang terselamatkan, karena ada upaya dari pemerintah.
Sutatang menambahkan, untuk di Kabupaten Indramayu sebagian besar tanaman padi masih bisa panen, karena memang tidak ada masalah dalam suplai airnya.
"Kalau secara umum kita masih bisa panen, akan tetapi ada yang panen secara maksimal, 70 persen dan bahkan 30 persen saja saat musim kemarau ini," katanya.