Cianjur (ANTARA) - Kantor Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Cianjur, Jawa Barat, sepanjang Januari--Juni 2019 mencatat 37 kejadian kebakaran yang menyebabkan satu orang meninggal dunia dan menimbulkan kerugian total Rp4,4 miliar.
Menurut Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Kantor Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Cianjur Eman Sulaeman Madna di Cianjur, Jumat, setiap bulan rata-rata ada lima sampai enam kejadian kebakaran di wilayah Cianjur.
"Dalam bulan ini tercatat (ada) enam kejadian dalam satu hari. Ini peristiwa paling banyak selama tahun 2019 dan ada korban jiwa," katanya.
Ia menjelaskan pula bahwa kejadian kebakaran paling banyak terjadi di Kecamatan Ciranjang dan Cikalongkulon. Kejadian kebakaran di dua kecamatan itu mencakup 50 persen dari total kebakaran yang terjadi dalam enam bulan terakhir.
Kejadian-kejadian kebakaran yang terjadi dalam enam bulan terakhir, menurut Eman, terjadi akibat korsleting.
"Masih banyak didapati arus pendek (listrik) terjadi akibat banyaknya warga yang menggunakan banyak sambungan listrik dalam satu rumah dan menggunakan kabel listrik yang tidak standar," katanya.
Oleh karena itu, dia mengimbau warga untuk berhati-hati, rutin memeriksa sambungan kabel listrik dan mematikan listrik saat tidak digunakan.
Ia juga meminta warga selama musim kemarau tidak melakukan tindakan yang dapat memicu kebakaran, seperti membakar sampah rumah tangga di dekat padang rumput atau semak.
Baca juga: Cianjur minim hidran untuk air pemadaman kebakaran
Baca juga: Damkar : Satu hari tiga kebakaran di Cianjur
Cianjur hadapi 37 kebakaran sepanjang Januari--Juni
Sabtu, 29 Juni 2019 6:34 WIB