Ribuan guru tenaga honorer di Cianjur, Jawa Barat, terancam tidak mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR) karena pemerintah daerah tidak memiliki kewenangan untuk memberikan hal tersebut.
Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur Kamis, mengatakan pemerintah daerah tidak memiliki kewenangan atau kebijakan untuk menganggarkan pemberian THR untuk tenaga honorer.
Pemberian THR tersebut, ungkap dia, menjadi tanggung jawab dari OPD terkait dan seluruh merupakan kebijakannya masing-masing seperti melalui sistem patungan dari setiap ASN yang ada.
Sedangkan terkait THR untuk ASN di lingkungan Pemkab Cianjur, ungkap dia sudah dikirim melalui rekening masing-masing, berkoordinasi dengan Bank BJB agar tetap buka hingga 1 Juni.
"Tanggal 1 Juni BJB libur, tapi karena melayani ASN yang tidak punya kartu ATM, kami meminta untuk tetap buka. Kalau yang punya kartu ATM sebenarnya tidak masalah tinggal ambil," ucapnya.
Sementara Ketua Forum Honorer Kategori 2 (KFHK-2) Cianjur, Magfur mengatakan setiap tahunnya tenaga honorer selalu tidak mendapatkan kejelasaan diberi THR atau tidak.
"Tahun lalu honorer hanya mendapakan THR seadanya hasil dari uang iuran dari guru lain yang berstatus pegawai negeri dengan nominal bervariasi," ungkapnya.
Ia mengungkapkan tenaga honorer di Cianjur, selalu diperlakukan seperti anak tiri yang tidak banyak terpenuhi meskipun kerja ataupun tugas serta tanggung jawabnya sama bahkan lebih dari guru berstatus PNS.
"Pemkab Cianjur pernah berjanji akan memberikan insentif pada guru honorer, namun hingga sampai saat ini belum terealisasi. Harapan kami, ini menjadi perhatian semua pihak di lingkungan pemerintah dan DPRD," ujarnya, berharap.
Baca juga: Posko pengaduan THR di Cianjur dibuka
Baca juga: Bupati Cianjur pastikan THR diberikan tepat waktu
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur Kamis, mengatakan pemerintah daerah tidak memiliki kewenangan atau kebijakan untuk menganggarkan pemberian THR untuk tenaga honorer.
Pemberian THR tersebut, ungkap dia, menjadi tanggung jawab dari OPD terkait dan seluruh merupakan kebijakannya masing-masing seperti melalui sistem patungan dari setiap ASN yang ada.
Sedangkan terkait THR untuk ASN di lingkungan Pemkab Cianjur, ungkap dia sudah dikirim melalui rekening masing-masing, berkoordinasi dengan Bank BJB agar tetap buka hingga 1 Juni.
"Tanggal 1 Juni BJB libur, tapi karena melayani ASN yang tidak punya kartu ATM, kami meminta untuk tetap buka. Kalau yang punya kartu ATM sebenarnya tidak masalah tinggal ambil," ucapnya.
Sementara Ketua Forum Honorer Kategori 2 (KFHK-2) Cianjur, Magfur mengatakan setiap tahunnya tenaga honorer selalu tidak mendapatkan kejelasaan diberi THR atau tidak.
"Tahun lalu honorer hanya mendapakan THR seadanya hasil dari uang iuran dari guru lain yang berstatus pegawai negeri dengan nominal bervariasi," ungkapnya.
Ia mengungkapkan tenaga honorer di Cianjur, selalu diperlakukan seperti anak tiri yang tidak banyak terpenuhi meskipun kerja ataupun tugas serta tanggung jawabnya sama bahkan lebih dari guru berstatus PNS.
"Pemkab Cianjur pernah berjanji akan memberikan insentif pada guru honorer, namun hingga sampai saat ini belum terealisasi. Harapan kami, ini menjadi perhatian semua pihak di lingkungan pemerintah dan DPRD," ujarnya, berharap.
Baca juga: Posko pengaduan THR di Cianjur dibuka
Baca juga: Bupati Cianjur pastikan THR diberikan tepat waktu
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019