Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menyiapkan layanan kesehatan jiwa dan konsultasi psikologis khusus bagi calon legislatif yang gagal atau tidak terpilih dalam pemilu 2019.
Kepala Dinas Kesehatan Cianjur, Tresna Gumilar di Cianjur, Selasa mengatakan pelayanan kesehatan jiwa disediakan di sejumlah puskesmas hingga rumah sakit umum daerah seperti tahun pemilu 2014.
Setiap momentum politik, terutama saat pemilihan legislatif, pelayanan khusus tersebut selalu disiapkan, termasuk pelayanan kejiwaan yang biasa dilayani di rumah sakit.
"Tahun 2014 pelayanan kesehatan kejiwaan cukup banyak didatangi, namun kebanyakan dari mereka yang datang belum sampai mengalami skezofrenia atau gangguan kejiwaan," katanya.
Sebagian besar caleg yang datang hanya melakukan konsultasi akibat mengalami stres ringan. Namun pihaknya berharap pada pemilu 2019 tidak ada caleg yang mengalami stress, meskipun gagal terpilih.
"Jumlahnya tidak terlalu banyak, mereka datang hanya untuk berkonsultasi. Meskipun harapan kami tidak ada tahun ini, namun tetap kami sediakan pelayanan mulai dari puskesmas sampai rumah sakit," katanya.
Sementara untuk saat ini, tambah dia, pihaknya telah berkordinasi dengan tim medis dan kesehatan di seluruh puskemas dan rumah sakit, untuk mempersiapkan segala sesuatunya ketika terjadi peningkatan pasien.
"Kami sudah siap untuk melayani peningkatan pasien setelah pemilu. Seluruh jajaran mulai dari puskesmas dan rumah sakit sudah dikordinasikan," katanya.
Baca juga: Bebas pasien pasung di Cianjur ditarget tahun 2020
Baca juga: Ini target PDIP untuk DPRD Cianjur
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Kepala Dinas Kesehatan Cianjur, Tresna Gumilar di Cianjur, Selasa mengatakan pelayanan kesehatan jiwa disediakan di sejumlah puskesmas hingga rumah sakit umum daerah seperti tahun pemilu 2014.
Setiap momentum politik, terutama saat pemilihan legislatif, pelayanan khusus tersebut selalu disiapkan, termasuk pelayanan kejiwaan yang biasa dilayani di rumah sakit.
"Tahun 2014 pelayanan kesehatan kejiwaan cukup banyak didatangi, namun kebanyakan dari mereka yang datang belum sampai mengalami skezofrenia atau gangguan kejiwaan," katanya.
Sebagian besar caleg yang datang hanya melakukan konsultasi akibat mengalami stres ringan. Namun pihaknya berharap pada pemilu 2019 tidak ada caleg yang mengalami stress, meskipun gagal terpilih.
"Jumlahnya tidak terlalu banyak, mereka datang hanya untuk berkonsultasi. Meskipun harapan kami tidak ada tahun ini, namun tetap kami sediakan pelayanan mulai dari puskesmas sampai rumah sakit," katanya.
Sementara untuk saat ini, tambah dia, pihaknya telah berkordinasi dengan tim medis dan kesehatan di seluruh puskemas dan rumah sakit, untuk mempersiapkan segala sesuatunya ketika terjadi peningkatan pasien.
"Kami sudah siap untuk melayani peningkatan pasien setelah pemilu. Seluruh jajaran mulai dari puskesmas dan rumah sakit sudah dikordinasikan," katanya.
Baca juga: Bebas pasien pasung di Cianjur ditarget tahun 2020
Baca juga: Ini target PDIP untuk DPRD Cianjur
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019