Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menargetkan komoditas perkebunan dan produksi beras menjadi komoditas unggulan untuk dipasarkan ke luar negeri. 

Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur, Sabtu, mengatakan selama ini, banyak komoditi unggulan yang dihasilkan sejumlah wilayah di Cianjur, seperti teh hitam berkualitas yang sudah masuk ke empat negara.

"Teh hitam produksi Cianjur, sudah masuk negara Taiwan, Malaysia, Uzbekistan dan Turkmenistan. Ini sebuah kebanggaan, teh hitam hasil perkebunan Gunung Campaka sudah diterima pasar asing," katanya.

Ia menjelaskan, tidak hanya teh, bunga hias jenis krisan yang dibudidayakan di Cianjur, mendapat perhantian pasar di Jepang dan sejumlah negara Asia lainnya.  

Pihaknya juga menargetkan komoditas beras yang menjadi produksi pangan unggulan Cianjur masuk pasar ekspor. Sehingga saat ini, pihaknya meningkatkan produksi dengan penambahan lahan setiap tahun.

"Target selanjutnya beras Pandanwangi yang merupakan beras asli Cianjur, dapat menambah catatan ekspor ke luar negeri. Budidaya komoditi beras terus ditingkatkan dengan menambah lahan di Kecamatan Warungkondang," katanya.

Kepala Dinas Pertanian Perkebungan Pangan dan Hortikultura Cianjur, Mamad Nano, mengatakan sejak lama Cianjur sudah menjadi sentra teh nasional dengan luas lahan perkebunan mencapai 23 ribu hektar.

Lahan tersebut dapat memproduksi 0,8 sampai 1,3 ton teh hitam per hektare dengan rincian 14 ribu hektare perkebunan rakyat dan 9.000 hektaree dikelola perusahaan negara dan swasta.

"Kualitas teh hitam dari Cianjur diminati di luar negri, terutama di empat negara yang sudah masuk dalam pasar ekspor. Setiap bulannya sekitar 30 ton teh hitam dikirim ke negara tersebut," katanya. 

Dia menjelaskan, untuk memenuhi pesanan luar negeri, pihaknya melibatkan lahan milik petani. Teh hasil petani dikumpulkan distributor, selanjutnya masuk ke produsen dan dikirim ke luar negeri. 

Sedangkan ekspor bunga hias jenis Krisan saat ini, Cianjur dapat memenuhi pesanan 14 juta ton stek bunga ke Jepang dalam sekali musim panen.

"Terkait beras, Cianjur merupakan penyumbang stok beras nasional dan ditargetkan tembus pasar ekspor dengan luas lahan yang eksisten sekitar 66 ribu hektar dan luas tanam 90 ribu hektar yang menghasilkan 977 ribu ton gabah kering giling," katanya.

Baca juga: Perajin gula merah Cianjur memilih jual "lahang" ke Bandung

Baca juga: Dongkrak sektor pariwisata, Pemkab Cianjur segera operasikan bus bantuan dari pemprov
 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019