Garut (Antaranews Jabar) - Sejumlah anak sekolah dasar masih memanfaatkan alat transportasi rakit dari bambu untuk aktivitas pergi maupun pulang sekolah dengan menyeberangi Sungai Cimanuk, perbatasan Kecamatan Karangpawitan dengan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

"Sampai sekarang anak-anak masih menyeberang sungai pakai rakit," kata Kepala Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi, Iwan Ridwan kepada wartawan di Garut, Rabu.

Ia menuturkan, warga seberang sungai di Desa Lengkongjaya, Kecamatan Karangpawitan, sudah puluhan tahun memanfaatkan transportasi menyeberangi Sungai Cimanuk untuk mempersingkat waktu menuju perkotaan dengan melewati Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi.

Terutama anak SD asal warga Desa Lengkongjaya, kata dia, setiap hari pergi maupun pulang sekolah menggunakan rakit bambu untuk menuju sekolah yang berada di Banyuresmi.

"Selain anak-anak sekolah, ada juga warga yang pergi bekerja atau pergi ke pasar menggunakan rakit tersebut," katanya.

Ia mengungkapkan, alasan warga memanfaatkan rakit untuk menyeberangi sungai karena dapat mempersingkat waktu menuju perkotaan di Garut, dibandingkan harus melewati jalan desa di wilayah Kecamatan Karangpawitan.

"Kalau pakai rakit lebih cepat, tapi kalau lewat Karangpawitan arahnya mutar, lebih lama, ongkos ojek saja Rp30 ribu," katanya.

Persoalan masyarakat tersebut, kata dia, sudah mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kabupaten Garut yang berjanji akan membangun jembatan permanen untuk memudahkan aktivitas masyarakat menyeberangi sungai.

Menurut dia, kondisi itu jangan lama dibiarkan karena akan mencoreng pemerintah daerah yang kesannya tidak memperhatikan dunia pendidikan juga infrastruktur jembatan untuk akses masyarakat.

"Pak Bupati sudah ke lokasi, janjinya akan dibangunkan jembatan tahun ini, karena kalau ini terus dibiarkan kasihan warga," katanya.

Seorang warga Kampung Pananggungan, Kelurahan Lengkongjaya, Kecamatan Karangpawitan Yusuf Suparman mengatakan, akses jalan lewat Desa Sukasenang lebih dekat dibanding memutar arah ke Karangpawitan untuk pergi ke kota.

"Tidak semua warga lewat Sukasenang, ada juga yang mutar, namun kami inginnya ada jembatan," kata Yusuf.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Garut, Uu Saepudin mengatakan, pemerintah segera membangun jembatan penyeberangan Sungai Cimanuk sesuai perintah Bupati Garut akan direalisasikan September 2019.

Hasil peninjauan di lapangan, kata Uu, jembatan akan dibangun di tempat lain karena tanah di jalur penyeberangan rakit kondisinya labil atau tidak cocok untuk dibangunkan jembatan.

"Nanti jembatannya bukan di situ (jalur rakit) tetapi ada lokasi lain yang tanahnya lebih stabil, dan aksesnya lebih dekat," katanya.

Baca juga: 543 kelas SD di Garut rusak berat

Baca juga: Puluhan bangunan SD di Garut terancam bahaya tanah longsor


 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019