Bandung (Antaranews Jabar) - Ketua Dewan Asuransi Indonesia (DAI) Dadang Sukresna mengatakan hingga saat ini jumlah penduduk Indonesia yang memiliki asuransi baru mencapai 1,7 persen dari total penduduk Indonesia sekitar 265 juta jiwa.

"Pencapaian asuransi di kita baru mencapai 1,7 persen dari total jumlah penduduk. Ini masih kecil memang, tapi jika kami tidak melaksanakan kegiatan literasi ini maka penetrasi asuransi akan sulit meningkat," kata Dadang Sukresna disela-sela puncak Peringatan Hari Asuransi Tahun 2018 di Kota Bandung, Minggu.

Dadang mengatakan jumlah penduduk yang sangat besar ini, merupakan peluang, khususnya bagi industri asuransi di Indonesia untuk dapat mengedukasi dan menjelaskan pentingnya asuransi sebagai investasi jangka panjang bagi masyarakat.

Sehingga masyarakat sadar pentingnya asuransi untuk memproteksi dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan, sakit dan musibah lain yang mungkin datang, baik kepada diri sendiri, keluarga dan harta benda.

Menurut dia, saat ini kemajuan teknologi digital mempengaruhi perilaku masyarakat, khususnya generasi milenial. Untuk itu industri asuransi harus sigap dan siap untuk terus menerus berinovasi dalam menawarkan produk-produk dan layanan asuransi yang sesuai dan menarik bagi generasi milenial.

Pihaknya berharap dengan adanya rangkaian kegiatan terkait Peringatan Hari Asuransi maka bisa meningkatkan literasi asuransi kepada masyarakat.

"Kami berharap dengan acara ini bisa meningkatkan pencapaian asuransi di Indonesia," kata dia.

Ketua Panitia Insurance Day 2018 Yanti Parapat menambahkan rangkaian kegiatan Insurance Day 2018 telah dimulai pada Oktober 2018 lalu berakhir di Bandung, sebagai kota tempat berlangsungnya puncak kegiatan Insurance Day 2018.

Yanti mengatakan pemilihan kota Bandung didasari karena merupakan salah satu kota yang memiliki sumber daya yang kreatif, aktif dan inovatif, dengan jumlah usia produktif yang besar, serta memiliki kesadaran terhadap inklusi keuangan yang terus meningkat.

"Sehingga merupakan kota yang tepat, untuk dapat mewakili dan merepresentasikan gen milenial lainnya di seluruh Indonesia terhadap pentingnya berasuransi bagi kehidupan," katanya.

Selama Kegiatan Insurance Day berlangsung, telah dilaksanakan kegiatan literasi asuransi di 18 kota, dan mendapat pangakuan dari Musium Rekor Indonesia (MURI) sebagai kegiatan "Literasi Asuransi Kepada Mahasiswa di Kota Terbanyak" dengan jumlah peserta literasi tercatat sebanyak 6.065 orang.

Ketua Panitia Insurance Day 2018 Yanti Parapat menuturkan Insurance Day 2018 mengusung tema "Mari Berasuransi". Tema tersebut membawa pesan untuk bersama-sama mengajak masyarakat Indonesia agar lebih mengenal asuransi.

Salah satu caranya adalah dengan melakukan literasi asuransi yang konsisten dan berkelanjutan.

Puncak acara Insurance Day 2018 yang berlangsung pada 16-18 November 2018, dikemas menjadi suatu festival dalam bentuk kegiatan exhibition, CSR dan Fun Walk.

Yanti menambahkan pihaknya juga bekerja sama dengan masyarakat Bandung melaksanakan kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) berupa pengecatan fasilitas umum, taman, tempat berkumpul publik dan media mural yang berlokasi di Kelurahan Kebon Waru dan Kelurahan Gumuruh, yang berada di Kecamatan Batununggal Bandung.

Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) OJK Riswinandi menuturkan OJK akan terus mendukung semua program yang akan dijalankan oleh Panitia Insurance Day.

"Sebab hal ini juga sejalan dengan tugas OJK dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan keuangan yang baik, di mana salah satu caranya adalah dengan memiliki asuransi," katanya.

Dia menambahkan kesadaran masyarakat untuk berasuransi akan menjadi pemicu dalam memahami pentingnya asuransi pada perlindungan jiwa dan harta benda.


 

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018