Garut (Antaranews Jabar) - Warga Kabupaten Garut, Jawa Barat yang menjadi korban gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah mengalami trauma sehingga memilih pulang ke kampung halamannya itu karena khawatir terjadi bencana susulan jika terus bertahan di kota itu.

"Tidak mau kembali ke Palu karena trauma, di sini mau menenangkan diri dulu," kata Wita Susilawati (26), salah seorang korban gempa di Palu yang berhasil pulang ke Garut, Kamis.

Wita salah satu korban di antara 22 warga Garut yang tiba di kampung halamannya pada Rabu (3/10) sekitar pukul 21.30 WIB setelah dijemput jajaran Kepolisian Resor Garut dan Kodim 0611/Garut di bandara di Jakarta.

Ia mengaku bersyukur bisa menggunakan pesawat dari Palu menuju Malang, Jawa Timur kemudian terbang ke Jakarta hingga akhirnya bisa tiba di Garut.

Ia kembali ke kampung halamannya di Garut karena masih ada saudara dan orang tua yang akan bisa membantu menenangkan dirinya dari trauma.

"Masih ada orang tua di Garut," katanya.

Ia mengungkapkan saat bencana itu, ia sedang berada di rumah bersama empat anaknya, sedangkan suaminya, Zaenudin, sedang keluar rumah.

Warga sekitar rumah, kata dia, berlarian saat terjadi gempa, sedangkan Wita dengan anaknya masih bertahan di dalam rumah hingga akhirnya berusaha keluar rumah untuk menyelamatkan diri.

"Saat akan menyelamatkan diri anak saya yang ketiga terbentur tembok, hidung dan bagian tubuh anak saya menderita luka," katanya.

Beberapa saat kemudian, Wita kembali ke rumah dan bertemu dengan suaminya. Namun, rumah yang sudah ditempatinya selama tiga tahun itu, kondisinya sudah hancur.

"Saya sama keluarga pergi ke pengungsian, kemudian memilih pergi ke bandara, di bandara beli air dan makanan seadanya," katanya.

Selanjutnya, Wita bersama anak-anaknya harus rebutan untuk mendapatkan pesawat dengan tujuan terbang ke Pulau Jawa.

Namun, suami Wita terpisah saat berdesakan di bandara. Suaminya itu, terbang ke Makassar untuk selanjutnya terbang ke Jawa.

"Suami tidak bisa ikut, kini masih berada di Makassar, mudah-mudahan bisa segera tiba di Garut," katanya.

Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Budi Satria Wiguna menyatakan warga Garut tersebut semuanya dalam kondisi selamat dari gempa dan tsunami.

Meskipun begitu, kata dia, seluruh warga Garut itu harus terlebih dahulu diperiksa kondisi kesehatannya sebelum akhirnya diantar ke rumahnya masing-masing.

"Mereka kita jemput karena sudah tidak punya uang untuk kembali ke Garut, kami juga mengecek kesehatannya sebelum diantar ke rumahnya," kata Budi. 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018